TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Lantunan shalawat dan gema suara azan mengantar jenazah Wali Kota Banda Aceh, almarhum Mawardy Nurdin, ke tempat peristirahatan terakhir, Minggu (9/2/2014) siang, di kompleks pemakaman keluarganya, Lamteumen Barat, Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh.
Sebelumnya, jenazah almarhum disalatkan di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh sekitar pukul 09.00 WIB. Sementara prosesi pemakaman dilakukan melalui sebuah upacara kenegaraan, yang dipimpin Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah.
Reporter Serambi FM 90.2 MHz, Reza Munawir di lokasi pemakaman melaporkan, dalam sambutannya, Gubernur menyebut almarhum Mawardy Nurdin sebagai pemimpin terbaik Aceh. Mawardy dianggap sebagai seorang pemimpin yang komplit, dan santun dalam berkomunikasi.
"Pemerintah Aceh akan memberikan penghargaan atas dedikasi almarhum sebagai Bapak Pembangunan Kota Banda Aceh," sebut zaini dalam pidatonya.
Sementara itu, mantan Kepala BRR NAD-NIAS, Kuntoro Mangkusubroto, turut hadir ke lokasi pemakaman. Kuntoro mengulang kembali peran-peran almarhum dalam pembangunan Aceh pascatsunami.
"Almarhum membantu saya menyiasati berbagai macam peraturan pembangunan, yang saat itu sangat menentukan bagi pembangunan Aceh. Yang saya sangat ingat, saat saya baru mendarat di Aceh, saya tak tahu berkantor di mana, dan beliau langsung menawarkan kantornya," kenang Kuntoro.
Berdasarkan pantauan Serambi (Tribunnews.com Network), ribuan masyarakat hadir ke lokasi pemakaman, termasuk keluarga, rekan-rekan almarhum semasa hidupnya, serta masyarakat kota. Istri almarhum Mawardy Nurdin, Hj Nurshanti Adnan, tak sanggup menahan tangis saat melihat jenazah suaminya dikebumikan.(saf)