News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korban Trafficking Dijanjikan Upah Besar

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolsek Baleendah, Kompol Susianti Rachmi sedang memintai keterangan kepada para korban trafficking atau perdagangan manusia di Mapolsek Baleendah, Selasa (11/2/2014). Rencananya para korban akan dipekerjakan sebagai pelayan kafe di Bali.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana

TRIBUNNEWS.COM, BALEENDAH - IP, salah seorang korban trafficking mengaku diajak pelaku bekerja di Bali dengan iming-iming upah yang besar. Warga Kelurahan Pasirluyu, Kota Bandung tersebut mengenal pelaku dari salah seorang temannya. Pelaku kemudian meminta kepada IP untuk mengajak temannya bekerja di Bali.

"Saya mau soalnya dijanjikan upah yang besar. Kemudian saya ngajak teman saya yang lain. Saya juga enggak bilang ke orangtua karena tidak akan diberi izin. Memang sembunyi-sembunyi mau kerjanya," kata IP sambil tertunduk di Mapolsek Baleendah, Selasa (11/2/2014).

Tersangka mengajak IP hanya untuk bekerja sebagai pelayan kafe. Namun IP akan mendapatkan bonus upah jika bisa menjual minuman lebih kepada para pelanggan. Sebelum diajak ke Bali, ketiga korban IP, CN dan ST diajak oleh pelaku ke rumahnya di Sukabumi.

"Di sana (Sukabumi) saya cuma disuruh istirahat saja. Diajak ngobrol sebentar sama istri pelaku. Sebenarnya saya juga ingin pulang lagi. Soalnya sudah ada tanda-tanda mencurigakan dari pekerjaan yang ditawarkan," ujarnya.

IP juga sempat mendapat ancaman dari pelaku. Pelaku mengancam IP untuk membayar ganti rugi ongkos pesawat jika membatalkan bekerja ke Bali. Pasalnya para korban dibiayai pelaku untuk bekerja ke Bali.

RN, korban yang lain mengaku belum sempat diajak oleh pelaku ke Sukabumi. Pasalnya RN belum mendapatkan izin dari orangtuanya. Namun pelaku bersikukuh untuk mengajaknya. RN pun meminta waktu sehari untuk meminta izin.

"Saya memang enggak ikut. Tapi pelaku bilang kalau enggak dikasih izin berontak saja. Saya juga dipaksa untuk ikut karena diancam harus mengganti ongkos pesawat," ujar RN. (wij)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini