TRIBUNNEWS.COM, BADUNG - Ruang tunggu Bandara Ngurah Rai, Bali, tampak sesak. Sejumlah orang memenuhi kursi-kursi yang disediakan, duduk berjejer di tembok, bahkan ada yang tidur di lantai.
Begitulah nasib sejumlah penumpang maskapai yang akan terbang dari Bali ke Jakarta, Jumat (14/2/2014) malam. Mereka harus menginap di Bandara Ngurah Rai karena maskapai membatalkan jadwal penerbangan.
"Kami sudah di sini (bandara) sejak pukul 12.00 siang, tapi hingga saat ini belum juga berangkat. Ini sudah pukul 11 malam," ujar Dinda, salah seorang penumpang maskapai AirAsia yang memilih tidur di bandara bersama rekan-rekannya.
Sepeti diberitakan sebelumnya, AirAsia mengumumkan bahwa seluruh penerbangan dari dan menuju Jakarta dihentikan sementara hingga waktu yang belum ditentukan demi alasan keselamatan dan keamanan penerbangan.
"Ya katanya ada pembatalan, tapi kami tidak tahu sampai kapan. Kami hanya bisa menunggu," lanjut Dinda, yang ke Bali untuk berlibur bersama teman-teman sekolahnya.
Pembatalan ataupun penghentian sementara sejumlah penerbangan sebagai dampak dari letusan Gunung Kelud di Jawa Timur.
Menurut pihak maskapai, abu vulkanik mengganggu jarak pandang pilot serta mengandung partikel yang dapat merusak komponen mesin pesawat sehingga membahayakan keselamatan penerbangan.
Maskapai Lion Air juga mengalami hal yang sama, bedanya Lion Air tidak membatalkan jadwal penerbangan.
Akan tetapi penumpang Lion Air harus mengalami penundaan penerbangan antara 4-5 jam. "Penundaan dikarenakan keterlambatan pesawat tiba," demikian pengumuman lewat pengeras suara.
Sebagai kompensasi, Lion Air menyiapkan nasi kotak dan air minum kepada penumpang.