TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, memutuskan untuk naik kereta api Argo Bromo Anggrek pukul 08.00 WIB, Jumat (14/2), dari Surabaya, Jawa Timur, menuju Jakarta.
Pramono Edhie berada di Surabaya untuk mengikuti Debat Bernegara yang dihadiri 11 peserta Capres Demokrat. Pramono Edhie memutuskan untuk naik kereta api karena aktivitas penerbangan komersial di Bandara Internasional Juanda Surabaya ditutup untuk sementara menyusul letusan Gunung Kelud di Kediri yang memuntahkan material vulkanis abu dan kerikil sejak tadi malam.
"Saya harus mengejar pesawat untuk kunjungan ke daerah lain," jelas Edhie dalam rilisnya kepada Tribunnews.com, Jumat (14/2/2014).
Edhie menjelaskan bahwa naik kereta api bagi dirinya bukan hal yang baru. "Sejak dulu di TNI kalau pulang saya sering naik kereta api. Kereta api adalah transportasi darat yang nyaman dan merakyat," kata Edhie.
Di atas kereta api, Edhie menyempatkan diri menyapa sejumlah penumpang kereta api dan mendengar banyak masukan warga masyarakat terkait letusan gunung Kelud yang ternyata berdampak pada sejumlah daerah di Jawa.
Edhie dalam kesempatan itu menegaskan perlunya ke depan untuk meningkatkan dana serta manajemen penanggulangan bencana."Indonesia berada di wilayah ring of fire, wilayah rawan bencana alam.
Oleh karena itu, manajemen penanggulangan bencana harus diintensifkan termasuk memberikan pendidikan sigap tanggap penanggulangan bencana sejak dini kepada masyarakat terutama di wilayah rawan bencana.
"Semua kompononen masyarakat bekerja sama, termasuk pemerintah daerah khususnya yang harus mengenal potensi bencana di wilayahnya," jelas Edhie.
Di akhir pernyataanya Edhie mengajak seluruh warga Indonesia untuk berdoa. "Mari bersama kita memanjatkan doa kepada Yang Maha Kuasa agar kita semua di berikan kesejahtrraan dan perlindungan dari segala bencana," ujar Edhie.