Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ekasanti Anugraheni
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Hujan abu sejak Jumat (14/2) pagi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah membentuk lapisan abu tebal di jalanan. Para pengendara diminta waspada saat melintas karena abu hasil erupsi Gunung Kelud ini lebih licin dibandingkan karakter abu hasil erupsi Merapi 2010.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Subandriyo, mengatakan abu Kelud lebih licin karena ukuran materialnya lebih halus dibandingkan abu erupsi Merapi 2010. Hal itu dipengaruhi oleh jarak DIY dengan Gunung Kelud yang terpaut jauh.
"Semakin jauh jaraknya dari Kelud, material yang terbawa juga semakin halus," ucap Subandriyo, Jumat (14/2).
Hal itu dibenarkan oleh Kasi Merapi BPPTKG Yogyakarta Sri Sumarti. Pada prinsipnya, semua abu vulkanik sifatnya licin. Sebab, butirannya sangat halus dan menumpuk. Jika terpapar air, abu vulkanis biasanya justru semakin licin. "Bukannya terbawa air, tapi malah lengket," katanya.
Hingga berita ini diturunkan, BPPTKG masih menganalisa kandungan kimia abu erupsi Kelud. "Kalau abu Merapi kemarin, kandungannya terdiri dari silica, alumunium, dan unsur lain. Kemungkinan hampir sama, kami cek dulu," ucapnya.
Karenanya, para pengendara diimbau agar lebih berhati-hati di jalan. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X juga mengimbau agar warga mengurangi kegiatan keluar rumah kecuali terpaksa. (*)