News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gunung Kelud Meletus

Keraton Yogyakarta Ditutup untuk Wisatawan

Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Abu vulkanik yang berasal dari letusan Gunung Kelud menyelimuti kawasan Perempatan Tugu, Yogyakarta, Jumat (14/2/2014) pagi. Hujan abu vulkanik mengakibatkan jarak pandang hanya berkisar 5 hingga 10 meter dan mengganggu aktivitas perekonomian di Yogyakarta. KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Objek Wisata Keraton Yogyakarta ditutup sementara bagi wisatawan karena kondisinya masih kotor tertutup tebaran abu vulkanik letusan Gunung Kelud di Jawa Timur.

Pantauan Antara, Sabtu (15/2/2014), sejumlah abdi dalem "Prajurit Biru" didukung para relawan masih melakukan pembersihan di kawasan wisata keraton itu.

"Debu masih bertebaran tidak mungkin kami buka karena justru akan membahayakan wisatawan. Sekarang masih bersih-bersih dulu," kata seorang abdi dalem keraton, Raden Handoko Pawoko di Yogyakarta.

Menurut Handoko, baik di halaman luar maupun dalam rata-rata ketebalan debu masih mencapai satu centimeter, sehingga belum mungkin untuk dibuka bagi umum. "Semua regol (pintu masuk) keraton masih kami tutup dan tidak menerima wisatawan," kata dia.

Terkait kapan objek wisata itu akan dibuka kembali, menurut dia, masih menunggu keputusan dari keluarga Keraton.
"Selain menunggu halaman Keraton memungkinkan bagi wisatawan, kami juga masih menunggu keputusan dari keluarga dalem untuk membuka kembalinya," katanya.

Menurut dia, pada hari-hari normal kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara rata-rata sebanyak 2.000 hingga 4.000 orang perhari. "Dari tadi pagi sudah ada yang datang baik perorangan maupun rombongan tapi kecele dan balik pulang," katanya.

Seorang wisatawan mancanegara yang berniat masuk objek wisata itu, Paul, mengaku penasaran saja terhadap kondisi keraton. Ia memahami kebijakan penutupan keraton karena kondisi yang belum memungkinkan akibat banyak abu vulkanik.

"Saya kebetulan saja masih ada di Yogyakarta dan menyempatkan mampir ke Keraton, karena belum bisa kembali pulang disebabkan bandara ditutup," kata wisatawan asal Prancis itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini