TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Sejumlah pengungsi erupsi Gunung Kelud di SDN Nglegok 3 Kabupaten Blitar mulai terserang penyakit batuk dan demam. Pengungsi yang terserang penyakit kebanyakan balita dan wanita tua.
Petugas medis di tempat pengungsian melakukan pemeriksaan kesehatan para pengungsi, Sabtu (15/2/2014).
Petugas medis di tempat pengungisan, Heru Prasetyo, mengatakan, sudah ada 13 wanita berusia di atas 50 yang terserang penyakit batuk. Petugas medis langsung memberikan obat-obatan ke pengungsi yang sakit.
"Setelah kami periksa, mereka langsung kami beri obat," katanya.
Selain itu, dikatakannya, juga ada tiga anak bawah lima tahun (balita) yang terkena demam di pengungsian. "Rata-rata yang mulai terserang penyakit anak-anak dan orangtua," ujar pegawai Puskesmas Sutojayan itu.
Menurutnya, penyakit batuk dan demam itu akibat banyaknya debu di sekitar lokasi. Terkadang, para pengungsi keluar dari penampungan tanpa memakai masker.
"Untuk sementara kami beri obat dan tetap di pengungsian. Nanti kalau ada yang parah akan kami rujuk ke puskesmas," katanya.
Misno (64), mengaku mulai merasa deman sejak Jumat (14/2/2014) malam. Warga Kali Badak itu merasakan tubuhnya panas dingin dan batuk saat berada di pengungsian. "Saya di pengungsian sejak Kamis (13/2/2014)," ujarnya.