TRIBUNNEWS.COM, DUMAI - Kawasan pintu gerbang kilang minyak nasional Pertamina RU II Dumai, Riau, diduduki warga yang marah dengan memaksa masuk ke dalam areal obyek vital negara yang terbakar hebat, Minggu (16/2/2014) malam.
Ribuan warga Kelurahan Tanjung Palas, Dumai Timur, yang berada di ring 1 kilang Pertamina masih berusaha menerobos pintu gerbang karena tersulut emosi dengan ledakan dan kebakaran yang terjadi di salah satu area kilang.
"Mana tanggung jawabmu Pertamina? Hidup kami sekeluarga tidak tenang dan terancam dengan ledakan ini," kata warga setempat. Kebakaran kilang Pertamina ini sontak membuat warga marah dan tidak mampu menahan emosi karena dinilai sangat mengancam keselamatan di pemukiman masyarakat.
"Janjinya kalau ada insiden akan membunyikan alarm, tapi setelah ada ledakan hingga api berkobar tidak ada terdengar peringatan dari perusahaan," ungkap Arif, salah satu warga. Peristiwa kebakaran kilang Pertamina ini disayangkan banyak pihak karena dikhawatirkan dapat berdampak luas pada lingkungan sekitar khususnya dan Dumai pada umumnya.
Dilaporkan, api kebakaran kilang sudah berhasil dipadamkan tetapi kondisi sejumlah gate gerbang kilang Pertamina masih diduduki warga yang menuntut pertanggungjawaban pihak perusahaan.
Aksi massa mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian, TNI, dan petugas keamanan perusahaan. Rapat yang dihadiri Dandim, Kapolres, Pemkot, dan DPRD langsung menggelar rapat di kantor Pertamina.
Lingkungan kilang minyak Pertamina ini mengalami kebakaran pada salah satu bagian, Minggu menjelang tengah malam. Warga panik dan tumpah ke jalan untuk menyaksikan peristiwa sekaligus meluapkan kecemasan atas kebakaran yang berulang di kilang tersebut.