Laporan Wartawan Surya, Faiq nuraini
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Pengungsi diberbagai tempat mulai banyak yang mengeluh.
Cuaca yang dingin di malam hari, serta hujan yang terus menerus mengguyur tempat pengungsian, membuat ribuan pengungsi kedinginan dan sangat membutuhkan selimut sebagai penghangat tubuh.
Tak hanya dingin karena banyak mereka tidur di areal tanpa pembatas dinding. Seperti di pendopo kelurahan dan serambi masjid di Pare. Kini, lantai di tempat itu juga becek.
"Tadi malam dingin sekali karena sebelumnya hujan. Kami mohon selimut. Kalau ada angin waktu malam tambah dingin," ucap Sundari, warga pengungsi di pengungsian Masjid Annur Pare, Senin (17/2/2014).
Sundari selama ini tidur jadi satu di serambi luar sisi belakang masjid. Bersama 2.500 pengungsi lainnya, mereka tidur dengan ancaman angin malam yang ganas. Selimut menjadi kebutuhan mendesak selain tikar.
Benar tak bleduk, tapi di lantai becek.
"Tapi kalau hujan begini ada enaknya karena tak ada denu. Tapi sandal basah dipakai saja," kata pengungsi yang lain.