Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar Wali kota Surabaya Tri Rismaharini ingin mundur dari jabatannya terus mencuat. Risma bahkan mendatangi Gedung DPR untuk membahas permasalahan yang dihadapinya.
Dikonfirmasi mengenai hal itu, Risma tidak menjawab secara tegas. "Tidak bisa seperti itu (langsung mundur). Saya sampaikan nanti ada saatnya," kata Risma di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/2/2014).
Rismaharini menemui Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso untuk membicarakan masalah proses pemilihan Wakil Walikota Surabaya Wisnu Sakti Buana. Ia mengatakan hal itu tidak terkait dengan partai pengusung PDI Perjuangan.
"Sebetulnya ini prosesnya bukan hanya di partai masalahnya. Makanya saya sepakat datang. Bukan hanya di partai," katanya.
Isu seputar rencana pengunduran diri Risma kembali mencuat saat ia tampil dalam acara "Mata Najwa" di Metro TV pekan lalu. Saat itu, sambil meneteskan air mata, Risma mengaku sudah tidak kuat menahan tekanan sebagai orang nomor satu di Kota Pahlawan tersebut.
Beberapa spekulasi pun bermunculan. Salah satunya menyebutkan bahwa Risma mendapat tekanan dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo untuk segera menyetujui proyek pembangunan jalan tol dalam kota Surabaya. Risma menolak menyetujui proyek tersebut karena lebih menginginkan kebijakan sektor transportasi lebih diarahkan ke pembangunan transportasi massal. Sementara itu, Soekarwo menyatakan tidak pernah mengintervensi kebijakan bupati atau wali kota di Jawa Timur.
Selain itu, Risma juga disebutkan tengah berselisih dengan Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana. Risma sempat mempertanyakan keabsahan pelantikan Wisnu menjadi wakilnya. Wisnu, yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua DPRD Surabaya, menggantikan posisi Bambang Dwi Hartono yang mundur untuk maju pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur pada 2013 lalu. Wisnu dipilih dalam forum paripurna anggota DPRD Surabaya yang sempat alot karena tarik ulur kepentingan politik di internal DPRD Surabaya, November 2013 lalu. Wisnu juga merupakan Ketua DPC PDI-P Surabaya.
Setelah pelantikan Wisnu, Risma sempat tidak menunjukkan diri di kantor Pemkot Surabaya. Kabar perseteruan antara Risma dan Wisnu pun semakin kuat. Bahkan, ada yang menyebutkan Wisnu dipersiapkan untuk menggeser posisi Risma.