News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gunung Kelud Meletus

Relawan Kelud Bawa Golok Ditahan Polisi Ponorogo

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Dua aktivis mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan UGM yang menjadi relawan untuk bencana Gunung Kelud terjaring razia Polsek Sambit, Ponorogo karena membawa senjata tajam (sajam) golok tebas. Satu mahasiswa hingga Sabtu (22/2/2014) malam masih ditahan.

Kedua mahasiswa tersebut, Syafriel Pangeran Manurung (angkatan 2012) dan Haryono (angkatan 2010) merupakan anggota unit kegiatan mahasiswa Veterinary Pecinta Alam Gadjah Mada (Vetpagama). Mereka berangkat dari Yogyakarta menuju Tulungagung, Jawa Timur, untuk menyalurkan bantuan berupa uang sebesar lebih dari Rp 9 juta.

Menurut Penasehat Ketua Umum Vetpagama, Widiah Eka Putri, kedua rekannya berangkat dari Yogyakarta pada Jumat (21/2/2014) sekitar pukul 20.15 WIB. Rencananya, uang yang merupakan hasil pengumpulan dana berbagai UKM di FKH UGM tersebut akan dibelikan bahan pakan ternak di Tulungagung sebelum disalurkan ke Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.

Di tengah perjalanan, lanjut Widiah, Syafriel dan Haryono terkena razia yang diadakan di Polres Sambit, Ponorogo sekitar pukul 01.00 WIB. Di sana polisi menemukan senjata tajam yang ada di dalam tas yang dibawa oleh Haryono. Keduanya pun menjalani pemeriksaan.

Syafriel dilepaskan pada Sabtu sore. Sementara Haryono yang membawa golok tebas masih menjalani pemeriksaan hingga Sabtu malam.

Menurut Widiah, golok tebas tersebut merupakan keperluan yang telah dipesan oleh tim Vetpagama yang telah berangkat ke lokasi sejak hari pertama letusan Gunung Kelud, Jumat (14/2/2014).

Ia mengatakan, tim tersebut mendata kebutuhan apa saja yang terkait dengan ternak di lokasi tersebut.

"Golok tebas adalah salah satu benda yang memang diperlukan di lokasi," ujar Widiah saat dihubungi Tribun Jogja (Tribunnews.com Network), Sabtu malam. Vetpagama memang sengaja memilih memfokuskan bantuan ke ternak.

Widiah bersama empat orang lain dari Vetpagama telah berangkat ke Ponorogo Sabtu malam setelah mendengar kabar dari kedua rekannya tersebut pada pagi harinya. (nbi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini