TRIBUNNEWS.COM, LANGSA - Dua kasus penembakan dengan target berbeda terjadi di Aceh Timur, Sabtu (22/2/2014) malam. Penembakan pertama tertuju kepada alat berat (excavator) milik PT Pelita Nusa Perkasa (PNP) sedangkan yang kedua mengarah ke mess pekerja PT Citra Panji Mandiri (CPM). Beruntung tak ada korban jiwa dalam dua peristiwa tersebut.
Kapolres Aceh Timur, AKBP Muhajir SIK yang dikonfirmasi Serambi (Tribunnews.com Network) mengatakan, penembakan excavator milik PT PNP terjadi sekitar pukul 19.25 WIB di Desa Kliet, Kecamatan Ranto Peureulak.
Berdasarkan identifikasi awal oleh polisi, sebanyak 10 kali tembakan dilepaskan pelaku ke arah alat berat tersebut. Kaca depan dan kaca samping excavator pecah dan polisi menemukan dua selongsong peluru jenis AK 47, 1 peluru aktif, dan 1 selongsong tidak aktif di lokasi.
Pelakunya disebut-sebut mengendarai sepeda motor Honda Supra X 125 warna hitam memakai helm warna hitam, jaket hitam dan celana hitam. Setengah jam kemudian, mess pekerja PT CPM di Desa Seneubok Benteng, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur juga jadi sasaran penembakan.
Penembakan mess terjadi ketika pekerja PT CPM sedang makan malam. Tiba-tiba datang dua orang tak dikenal menggunakan sepeda motor Vario Matic putih yang tidak diketahui nomor polisinya. Pelaku berjalan kaki dari arah timur ke mess sambil menenteng senjata api diduga jenis AK-47. Sedangkan temannya standby di atas sepeda motor.
Dari jarak sekitar 40 meter, pelaku melepaskan dua kali tembakan ke arah samping mess. Hampir bersamaan dengan tembakan, pelaku juga sempat mengeluarkan kata-kata “pulang kalian”. Tak lama kemudian kedua pelaku tancap gas ke ke arah Keudee Geurubak. Sedangkan pekerja PT CPM menyelamatkan diri ke belakang mess.
Di mess pekerja PT CPM, ditemukan satu butir peluru jenis AK-47 aktif dan diserahkan ke Polsek Banda Alam.
"Polisi sedang menyelidiki kedua kasus tersebut," kata Kapolres Aceh Timur, AKBP Muhajir.
Beberapa bulan lalu, tepatnya 5 Oktober 2013 juga terjadi penembakan terhadap dua unit alat berat berupa motor creader merek Caterpilar dan compec merk Sakai milik PT Abad Jaya dilaporkan diberondong menggunakan senjata api laras panjang jenis AK-47 oleh orang tak dikenal di Desa Paya Biluy, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, sekitar pukul 18.45 WIB.
Humas PT CPM, Arif Fadillah yang dihubungi Serambi mengatakan, kasus penembakan mess mereka di Banda Alam sudah dilaporkan ke Polres Aceh Timur. Kasus itu sangat mengganggu iklim investasi di Aceh.
"Saya orang luar dan ingin membangun Aceh, tapi jika begini tak ada investor yang mau bekerja di Aceh," kata Arif sambil menambahkan, "Kami tetap bekerja dan tidak terpengaruh dengan kejadian ini."
Sementara itu posko pemenangan caleg Partai Nasional Aceh (PNA) Aceh Jaya, Muda Jauhari diduga dibakar oleh orang yang belum teridentifikasi, Sabtu (22/2/2014) subuh. Posko tersebut berlokasi di Desa Ceunamprong, Kecamatan Indra Jaya, Aceh Jaya.
Ketua DPW PNA Aceh Jaya, Tgk Sabri HS kepada Serambi, Minggu (23/2/2014) mengatakan, dari kondisi di lapangan diduga ada unsur kesengajaan untuk membakar posko pemenangan caleg PNA di Desa Ceunamprong. Sebab di samping dinding yang dibakar itu ditemukan botol minuman berisi minyak.
Muda Jauhari mengatakan, dia tak tahu motif pembakaran posko miliknya namun pihaknya sudah melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian di Lamno.
"Kebakaran memang tidak terlalu parah tetapi telah menciptakan ketidaknyamanan menjelang pemilu," kata Muda Jauhari.(yuh/c45)