TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Nanang Suryansah, Pilot Sky Air yang ditemui wartawan di dalam pesawat, tampak syok dan geleng-geleng kepala.
Nanang mengatakan, kuda yang masuk ke landasan pacu sangat mengganggu penerbangan karena menyangkut keselamatan penumpang dan pesawat.
Ia meminta pengelola Bandara Frans Seda Maumere agar memperhatikan ternak yang berkeliaran. Ternak harus ditertibkan agar penerbangan tidak terganggu. "Penerbangan terganggu karena ini menyangkut keselamatan penumpang dan pesawat," kata Nanang.
Sebelumnya, seorang penumpang Us Bapa, yang juga anggota DPRD Sikka di Bandara Frans Seda Maumere, mengatakan, saat pesawat akan take off pilot melihat ke bawa ada anak kuda yang berdiri persis di depan mesin jet pesawat. Anak kuda itu, lanjutnya, mau melompat masuk ke dalam mesin dan tidak mau menghindar.
"Pilot menghentikan pesawat tiba-tiba karena kuda itu mau masuk ke dalam mesin pesawat. Ada petugas diberitahu oleh petugas tower yang mengusir kuda, tapi kuda itu tidak mau lari. Ada petugas yang terjatuh karena tiup angin dari dalam mesin cukup kencang," ujarnya.
Ia mengatakan, pesawat sudah keluar dari ujung landasan dan mau bersiap-siap untuk tancap gas tiba-tiba berhenti karena kuda itu mau melompat ke dalam mesin pesawat.
Kepala Keamanan Bandara Frans Seda Maumere, Leonardus Levi dan Pejabat Bandara Frans Seda Maumere, Wisma Florianus, yang ditemui wartawan mengatakan, sudah melakukan penertiban dan akan memanggil pemilik kuda untuk diberitahu. Dua pejabat ini mengaku sudah sering memberitahu warga tentang larangan melintas di bandara, tapi belum diindahkan.
Ditanya apakah harus ada ketegasan dari pengelola bandara, kedua pejabat ini hanya mengamini pertanyaan wartawan. "Kami diberitahu petugas menara ada kuda di landasan pacu. Kami ke sana. Kami sempat usir tapi kudanya kembali lagi. Nanti pemilik kudanya kami panggil," kata Wisma.
Wisma menuturkan, ternak kuda yang masuk ke landasan pacu induknya diikat di luar pagar. Anak kuda dilepas sehingga masuk ke landasan pacu melalui bagian bawah pagar yang belum ditutup.
"Induknya diikat di luar pagar tapi anak kudanya dilepas. Kami sempat usir tapi tidak diikat sehingga pemiliknya orang Jalan Brai akan kami panggil," ujar Wisma.
Kapolres Sikka, AKBP Budi Hermawan, SIK, yang ke bandara menyarankan agar pengelola bandara harus memperhatikan ternak yang berkeliaran dan memperbaiki pagar yang bolong sehingga tidak ada ternak masuk ke dalam kawasan bandara.