TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Candra (45), warga Perumahan Duta Bahagia, Kraton Lor, Pekalongan terlihat masih syok saat menunggu jenazah anak, istri, mertua dan adik iparnya di rumah duka Yayasan Gotong Royong, Jalan Salak, Pekalongan, Jumat (28/2/2014) pagi.
Ia enggan memberikan keterangan kepada wartawan perihal kematian empat anggota keluarganya yang diduga bunuh diri, menenggak cairan pembersih lantai dan racun tikus, Kamis (27/2) malam.
Istri Candra, Lina (41) dan anaknya Dani (11) ditemukan tewas di kamar rumahnya di Perumahan Duta Bahagia. Sedangkan mertua Candra, Anita (58) dan anak ketiganya Rudito alias Roy (39) ditemukan meninggal dunia di kamar hotel Langen, Jl Siliwangi Cirebon.
Kasatreskrim Polres Pekalongan Kota AKP Bambang Purnomo, membenarkan empat orang sekeluarga itu diduga bunuh diri.
"Saat olah TKP, kami menemukan cairan pembersih lantai dan botol berisi racun serangga di lokasi kejadian. Jenis racun dan penyebab pasti meninggalnya korban masih menunggu hasil autopsi," terang AKP Bambang, Jumat.
Candra sempat menceritakan kisah pilu yang dialami keluarganya kepada sahabatnya, Citro. Kepada Tribun Jateng (grup Tribunnews.com), Citro menjelaskan, pada Kamis petang, Anita bersama putra ketiganya, Rudito serta Salsa (pacar Rudito), yang semuanya juga warga Pekalongan, berkunjung ke rumah Lina yang merupakan anak kedua Anita. "Belum diketahui maksud kedatangan mereka," kata Citro.
Pada pukul 19.00, keluarga besar itu kemudian makan malam di Rumah Makan Kardi, Ulujami, Pemalang, sekitar 15 kilometer ke arah barat Pekalongan.
Usai makan, Anita bersama rombongan memutuskan untuk pergi ke Cirebon, menemui anak pertama Anita yang bernama Tomi. Saat itu, Anita juga ingin mengajak Lina bersama Dani untuk bersama-sama pergi ke Cirebon namun Candra tidak mengizinkan. "Di rumah makan itu mereka memutuskan untuk pisah," jelas Citro.
Anita, Roy, dan Salsa ke Cirebon, sementara Lina, Dani, dan Candra kembali pulang ke rumahnya di Perumahan Duta Bahagia.
Sesampainya di rumah pukul 20.00 WIB, menurut Citro, Candra kemudian terlelap tidur di ruang tamu. Ketika terbangun pada pukul 23.00, dia mendapati istrinya, Lina dan sang anak Dani sudah membiru di kamar. "Saat itu Lina masih sadar dan masih menjejali mulut anaknya (Dani) menggunakan obat pembersih lantai," katnya.
Mengetahui hal itu, Candra langsung membuang paksa botol pembersih lantai yang dipegang Lina. Beberapa saat kemudian Lina semakin melemas dan akhirnya tak sadarkan diri. Tak lama kemudian Dani, siswa kelas 5 SD Pius, Pekalongan ikut tak sadarkan diri, namun ketika dicek jantungnya masih berdetak. (Tribun Jateng)