News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Merapi Meletus Lagi

Pendaki Diminta Tidak Mendekat ke Puncak Merapi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas BPBD mengamati kondisi Merapi dan tiga alur warna putih terpantau dari pos pengamatan Babadan Kabupaten Magelang, Senin (18/11).

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Pascaembusan setinggi 1.500 meter yang terjadi pada Senin (10/3/2014) pagi, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Subandriyo mengimbau agar masyarakat tidak mendekati puncak Gunung Merapi.

"Pendakian dan aktivitas warga hanya direkomendasikan sampai Pasar Bubrah," ungkap Kepala BPPTKG Subandriyo, Senin (10/3/2014).

Ia menjelaskan, imbauan ini disampaikan untuk mengantisipasi potensi bahaya yang timbul akibat aktivitas Merapi, seperti embusan sulfatara dan erupsi freatik yang sering terjadi pasca-erupsi 2010 lalu.

"Potensi bahaya juga bisa datang jika terjadi guguran atau longsoran material yang ada di puncak Merapi," ujarnya.

Subandriyo menegaskan, pasca-embusan setinggi 1.500 meter pagi tadi, sampai saat ini status Merapi masih tetap normal. Berdasarkan data, sisi kegempaan, dan deformasi, terpantau tidak ada peningkatan. Data pemantauan gas sejauh ini juga tetap sama.

"Status masih aktif normal. Tidak ada peningkatan aktivitas, masih normal," tandasnya.

Seperti diberitakan, Gunung Merapi mengeluarkan embusan sulfatara setinggi 1.500 meter pada pagi tadi.

Akibat embusan yang terjadi mulai pukul 06.54-07.08 WIB itu, terjadi hujan abu tipis di sebagian wilayah yang berjarak 6-7 kilometer dari puncak Merapi. Ketebalan abu di daerah ini dilaporkan sekitar 1 milimeter.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini