TRIBUNNEWS.COM, PARITTIGA - Sansan (13), warga Dusun Jampan Desa Kelabat Kecamatan Parittiga, ditemukan tak bernyawa di Kolong Tambang 1, di Dusun Jampan, Desa Kelabat, Parittiga, Kabupaten Bangka Barat, Minggu (9/3/2014).
Siswa SMP Bakti Parittiga itu, tenggelam saat hendak mengambil air di kolong atau sumber air bekas tambang tersebut, sekitar pukul 10.00 WIB.
Kadus Jampan Aluk menyebutkan, Sansan pergi ke kolong bersama pamannya yakni Sedi (17). Keduanya hendak mengambil air dan mandi di kolong Tambang 1.
"Sewaktu mengambil air di pinggir kolong, Sansan terpeleset langsung masuk ke kolong, si Sedi mau menarik untuk menolong nggak bisa, keduanya nggak bisa berenang," kata Aluk kepada Bangka Pos, Senin (10/3/2014).
Sedi yang tidak bisa memberikan pertolongan ke keponakannya itu, langsung berlari keluar dari sekitar kolong. Dia berteriak meminta pertolongan warga.
Sejumlah warga, langsung menuju ke kolong dan menyelam untuk mencari keberadaan Sansan. "Sekitar setengah jam setelah kejadian, korban Sansan ditemukan sudah tewas. Ia langsung dimakamkan," jelas Aluk.
Kolong Tambang 1 Dusun Jampan Desa Kelabat, Kecamatan Parittiga, selama ini sebagai tempat air bersih dan pemandian masyarakat setempat.
Namun, pemanfaatan kolong itu, hanya berlangsung ketika di musim kemarau, seperti yang sudah berlangsung dalam dua bulan ini.
"Selama ini, kalau musim kemarau, kolong TI di Tambang 1 Kelabat Darat, dimanfaatkan untuk mandi dan memenuhi kebutuhan air bersih warga Jampan. Karena kolong tersebut tidak pernah kering," kata Awa, warga setempat.
Awa mengatakan, korban tenggelam di Kolong Tambang 1 Kelabat Darat, masih berstatus siswa kelas dua SMP Bakti Parittiga. Korban merupakan anak dari Jung Min Min (Anau) warga Dusun Jampan. (yik)