News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nama Dewi yang Didakwa Bunuh Majikan Tak Terlacak Database Dinsosnakertrans Pati

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI

TRIBUNNEWS.COM, PATI - Seorang TKW asal Pati, Dewi Sukowati dituduh membunuh majikannya Nancy Gan Wan Geok (68) dalam rumah mewah di kawasan Bukit Timah, Singapura, Rabu (19/3/2014). Diduga, Dewi membenturkan kepala majikannya hingga tewas saat berada di samping kolam renang rumah.

KBRI langsung menunjuk pengacara yang biasa menangani kasus pembunuhan, Mohamed Muzammil untuk mendampingi Dewi. Dalam sidang pertama, Kamis (20/3/2014), Dewi didakwa UU Singapura dengan ancaman hukuman mati.

Menurut laporan Channel News Asia, Nancy, majikan Dewi dikenal sebagai seorang sosialita dan miliarder yang dermawan di negara kota itu. Ibu dari dua orang anak itu ditemukan tewas di kolam renang properti mewahnya di Victoria Park Road, Bukit Timah, Rabu pagi. Ia diyakini hanya bersama pekerja rumah tangganya itu di tempat tersebut, yang ditaksir bernilai 40 juta dollar Singapura (sekitar Rp 356 miliar).

Mohamed Muzammil, pengacara Dewi Sukowati menduga kliennya nekat membunuh majikannya karena mengalami depresi.

"Pengacara menduga mungkin ada tekanan mental," kata konsuler KBRI Singapura Sukmo Yuwono, Kamis (20/3/2014).

Mohamed Muzammil mengungkapkan dari perilaku tersangka diduga ada gangguan, sehingga pihaknya akan memeriksakan kejiwaan Dewi di rumah sakit.

Sementara itu, dari catatan di Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pati, tidak ditemukan nama Dewi Sukowati sebagai TKI. Karena itu, pihak Pemkab Pati kesulitan melakukan pencarian alamat pihak keluarga.

Kepala Dinsosnakertrans Pati, Soeharto Dwi P menyatakan, dari penelusuran ke pelayanan penerbitan kartu tenaga kerja luar negeri (KTKLN) dalam database TKI online Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), nama Dewi Sukowati tidak terlacak.

"Semua TKI yang berangkat seharusnya masuk dalam database kami. Tapi sudah kami cek dan tidak ada nama Dewi Sukowati. Kemungkinan dia berangkat secara ilegal atau melalui daerah lain," katanya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh di desanya, Dewi dikenal sebagai sosok periang dan pekerja keras. Usai lulus sekolah di SMPN 1 Sukolilo, anak pertama dari tiga bersaudara ini membantu usaha ayahnya di rumah sebagai pengecer pupuk bersubsidi. Dia juga sempat masuk ke pondok pesantren di Kajen, Margoyoso, Pati, selama satu tahun sebelum menjadi TKI.

Adik kandung Dewi, Anggun Sukowati mengatakan, Dewi menjadi TKI untuk membantu orang tua. Dewi dikenal ulet dalam bekerja dan memiliki keinginan kuat untuk mandiri.

"Kakak saya orangnya baik. Dia rajin sekali bekerja. Karena tahu kondisi ekonomi keluarga yang bukan orang kaya, kakak tidak ingin merepotkan keluarga hingga kemudian memutuskan menjadi TKI. Jadi saya sendiri masih belum percaya kalau kakak membunuh," kata Anggun.

Jika kabar pembunuhan yang dilakukan Dewi benar adanya, pihak keluarga berharap pemerintah Indonesia bisa memberikan bantuan hukum secara maksimal kepada Dewi. Pihak keluarga berharap pemerintah bisa mengupayakan Dewi dibebaskan dari tuduhan pembunuhan itu dan bisa berkumpul lagi dengan keluarga.(tribunjatengcetak)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini