Laporan Reporter Tribun Jogja Padhang Pranoto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Puluhan warga tiga dusun di lereng Merapi, yakni Srunen, Kali Tengah Lor dan Kidul, telah kembali ke rumah masing-masing, setelah sebelumnya sempat mengungsi akibat aktivitas vulkanik Merapi, Kamis (27/03/2014).
Merapi yang sempat mengembuskan kolom asap, serta material berupa pasir dan abu pada pukul 13.12 hingga 13.17 ini, menyebabkan warga di dusun tersebut harus turun gunung. Mereka berkumpul di Balai Desa Glagaharjo.
Suwarno (49) warga Srunen, yang hanya berjarak 7,8 kilometer dari puncak Merapi, mengatakan sempat kalangkabut ketika puncak Gunung Merapi bergemuruh.
Tanpa komando ia langsung menyelamatkan istri dan kedua anaknya menuju tempat aman.
"Ketika Merapi bergemuruh sekitar pukul satu siang tadi, tanpa pikir panjang saya segera melarikan anak dan istri saya menuju Balai Desa Glagah," ungkapnya.
Namun sekitar satu jam kemudian, setelah dirasa aman, Suwarno dan ratusan pengungsi lain kembali ke rumah masing-masing. "Sekitar satu jam saya berada di pengungsian, karena dirasa sudah aman, kami kembali kerumah," terangnya.
Pengamatan Tribun hingga sore hari tadi, warga masih berkumpul di luar rumah, untuk berjaga-jaga. Menurut penuturan warga, guna meningkatkan kesiapsiagaan, mereka akan mengintensifkan ronda