TRIBUNNEWS.COM, TAKENGON - Dua mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe, Feriska Siregar (20) dan Zulfandi Aditya (22), tewas mengenaskan, Senin (31/3/2014).
Keduanya, tewas tertimpa longsoran batu berukuran besar di kawasan Retak, Kampung Mendale, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah, Senin sore.
Selain dua korban tewas, seorang warga lainnya bernama Sahelta Bahria (27), kritis dan hingga pukul 22.00 WIB tadi malam masih dirawat intensif di RSU Datu Beru Takengon.
Musibah itu, terjadi di ruas jalan Takengon-Bintang, sekira pukul 18.00 WIB. Feriska tercatat sebagai warga Mandailing Natal, Sumatera Utara dan merupakan mahasiswa Jurusan Administrasi Negara Unimal.
Sedangkan Zulfandi Aditya berasal dari Abdya, mahasiswa Jurusan Antroplogi di perguruan tinggi yang sama. Seorang korban lainnya, Sahelta Bahria merupakan Ketua Pemuda Kampung Nunang Antara, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah.
Sumber Serambi di lokasi kejadian menceritakan, musibah terjadi ketika Sahelta bersama Feriska dan Zulfandi pulang dari Kampung Kelitu membeli alpukat.
Ketika sepeda motor mereka sedang melaju di kawasan Retak, Kampung Mendale, berjarak sekira 10 kilometer dari Takengon, tiba-tiba bongkahan batu berukuran besar di tebing jalan runtuh dan menimpa ketiga korban.
Korban sempat berusaha mengelak, ketika mengetahui ada batu yang menggelinding ke arah mereka. Meski telah berupaya menambah kecepatan sepeda motor namun bongkahan batu bergerak lebih cepat bergerak ke arah korban.
"Batu besar itu menimpa pengendara sepeda motor," kata sumber tersebut.
Setelah berhasil dikeluarkan dari impitan batu, korban dievakuasi ke RSU Datu Beru Takengon. Namun, nyawa kedua mahasiswa tersebut tak bisa diselamatkan bahkan ada yang meyakini keduanya sudah meninggal di lokasi kejadian.
Sedangkan Sahelta Bahria kritis, dan mengalami patah tulang di beberapa bagian tubuh. Hingga pukul 22.00 WIB tadi malam Sahelta masih dirawat intensif. (c35/gun)