Laporan Tribunnews Batam M Ikhsan
TRIBUNNEWS.COM, NATUNA - Istilah "Perawan 3G" (baca three ji) semakin populer di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). Awalnya, banyak yang skeptis terhadap istilah ini: benarkah keperawanan bisa dihargai Rp 3 juta?
Apalagi, istilah tersebut sempat muncul di rapat paripurna di Gedung Dewan beberapa waktu sebelumnya.
Sampai-sampai juru bicara fraksi Golkar Ngesti Yuni Suprapti, dikecam terkait istilah yang menurut beberapa pihak tidak punya data valid saat dikemukakan di forum resmi.
Namun, Ngesti sendiri mengaku hal ini mengacu kepada istilah yang begitu populer di kalangan remaja Natuna.
Fraksi Golkar sendiri, sebenarnya meminta pemerintah lebih fokus membenahi dekadensi moral yang ada di kalangan remaja kala itu.
Hasil investigasi Tribun, istilah "perawan 3G", memang tak selalu identik dengan perawan. Namun, istilah ini digunakan untuk para remaja atau "cabe-cabean" usia sekolah yang bisa "dipakai" dengan kocek jutaan rupiah.
Nv (16), seorang siswi di salah satu SMA di Ranai mengakui, punya banyak kenalan teman-teman yang bisa dijadikan cabe-cabean pria hidung belang. "Biasanya sih kontak-kontakan aja bang," sebut Nv.
Nv mengatakan, dulunya banyak yang melakukan secara terang-terangan. Namun, kekinian para perawan 3G sudah mulai tersembunyi.
"Wah kalau itu banyak mintanya bang, kalau nggak ada duit ya nggak usah," sebut dia lagi.
Sekretaris Kabupaten Natuna Syamsurizon, mengaku merasa miris atas laporan yang masuk selama ini. Ia mengatakan akan mencoba untuk memetakan masalah yang ada sesegera mungkin.
"Kami akan coba pantau dan carikan solusinya. Saya juga miris mendengarnya, banyak fenomena sosial yang terjadi saat ini," tuturnya.