TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Keberangkatan Halimah dan Syarifuddin ke Arab ini kemarin merupakan yang kedua.
Pada 2012, Halimah sudah pernah bertemu adiknya itu. Kala itu, ia bersama dua putra Zainab.
Saat itu, dia hanya bertemu selama tiga menit di penjara Madinah. Halimah mengaku senang dan sedih saat bertemu adiknya setelah sekian lama berpisah.
“Ketemu hanya sebentar. Ya nangis sedih kita sambil berangkulan,” kenang ibu empat anak itu.
Ini berbeda dengan pertemuan kemarin, mereka punya waktu sedikit lebih panjang.
Mereka bisa melepas rindu sampai 30 menit. Namun, pertemuan itu tidak terdokumentasi.
Halimah mengatakan, sipir penjara Madinah melarangnya membawa ponsel.
Kini, keluarga besar Siti Zainab hanya bisa menunggu kabar dari Arab Saudi.
Keluarga berharap masih bisa dipertemukan dengan keluarga Nurah untuk kembali meminta maaf. Negosiasi masalah diyat juga belum dibuka.
“Doakan agar keluarga korban terketuk hatinya dan mau memaafkan Siti Zainab,” harap Halimah.
Dalam kesempatan itu, keluarga juga meluruskan kabar yang menyebut adanya diyat hingga Rp 90 miliar untuk Siti Zainab.
Menurut Halimah, kabar itu tidak benar. Bahkan, pembicaraan diyat sama sekali belum dilakukan dengan keluarga korban, apalagi nilainya. (idl/ben/st32)