Laporan Wartawan Pos Kupang, Egy Moa
TRIBUNNEWS.COM, RUTENG -- Percaya tidak percaya, seorang anggota polisi pengaman Pemilihan Umum Legislatif 2014 di Nusa Tenggara Timur disandera oleh 'mahluk halus' hampir seharian, saat berlangsungnya pencoblosan pada Rabu (9/4/2014). Polisi bernama Eman Jenarung itu akhirnya berhasil 'diamankan' malah harinya setelah sejumlah 'orang pintar' melalui ritual tertentu.
Kabar simpang siur hilangnya Brigadir Polisi (Brigpol) Eman Jenarung, anggota Polres Manggarai di Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), terjawab. Setelah didahului seremoni adat oleh tetua adat setempat, Eman yang dikabarkan terjun bersama sepeda motornya ke dalam jurang sedalam 300 meter ditemukan dalam kondisi selamat, Rabu (9/4/2014) pukul 23.00 Wita.
Eman diduga 'disandera' makluk halus hampir 10 jam sejak Rabu (9/4/2014) siang.
Kabar hilangnya Eman bermula ketika dia berangkat ke lokasi pengamanan pileg menumpang sepeda motor Yamaha Mio. Sepeda motornya ditemukan di kedalaman jurang, namun Eman belum berhasil ditemukan sampai malam.
Polisi yang dibantu warga setempat yang mencari Eman bahkan kejar-kejaran dengan datangnya arah suara Eman menyahut dalam jarak yang dekat, meski Eman tak bisa dilihat dengan kasat mata.
"Mereka kejar-kejaran sampai di bibir jurang mengikuti arah suara Eman, namun tak bisa melihat orangnya. Akhirnya dilakukan dulu seremoni adat. Setelah itu Eman ditemukan bersama dengan laptop yang sudah rusak dan tasnya. Kejadian langka ini sulit ditelusuri dengan akal sehat. Entahlah maklus halus," ujar Kapolres Manggarai, AKBP Tony Binsar, S.H, S.Ik, M.Si, di Ruteng, Kamis (10/4/2014).
Tony menegaskan, informasi simpang siur Eman jatuh ke jurang tak berdasar. Tiga warga saksi mata sanak keluarga bersama-sama Eman mengakui telah mencegah Eman ketika dia akan masuk ke jurang bersama motornya. Namun, sepeda motornya meluncur sedangkan Eman terjerembab. Setelah itu Eman pergi ke rerimbunan hutan dan tak diketahui keberadaannya sampai ditemukan, Rabu malam.
Pencarian terhadap Eman, kata Tony, berlangsung sampai malam. Dipanggil berulang kali, Eman menyahut dalam jarak dekat. Warga yang mencarinya mengejar arah datangnya suara Eman, namun tak menemukan wujudnya sampai mereka di dekat jurang. Warga dan polisi memutuskan melakukan ritus adat sampai menemukan Eman bersamaan dengan laptopnya.
"Tubuhnya agak lemah dan psikologis juga tidak stabil. Pakaian seragam polisi yang dikenakan tampak kotor. Ketika telah sadar dia minta makan dan bertanya-tanya tentang keadaannya," ujar Tony.
Eman yang ditugaskan melakukan pengamanan pileg telah berada di lokasi tugas sejak Senin (7/4/2014). Selama itu, kata Tony, Eman menginap di rumah sanak keluarga. Pasca kejadian kemarin, Eman telah dibawa ke Mapolsek Kota Komba di Waelengga. Rencananya akan dipulangkan Kamis siang ke Ruteng.
Diberitakan sebelumnya (Pos Kupang, 10/4/2014), anggota Polres Manggarai Brigpol Eman Jenarung, diduga jatuh bersama sepeda motornya ke jurang sedalam 300 meter di Desa Rana Mbata, Kecamatan Kota Komba, Rabu (9/4/2014). Dia ke sana menjalankan pengamanan pileg. Ruas jalan di lokasi kejadian berada di lereng bukit terjal dan di dasar jurang terdapat perkampungan penduduk.