Laporan Wartawan Tribun Jogja Ekasanti Anugraheni
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana membuat desain baru logo Kota Gudeg pascapenetapan Keistimewaan DIY.
Mewujudkan rebranding baru Yogyakarta itu, Sultan akan menggandeng MarkPlus.Inc, sebuah konsultan pemasaran. Hingga April 2014, MarkPlus.Inc telah menawarkan tiga alternatif logo baru untuk Yogyakarta.
"Kalau brand yang dulu (Jogja Never Ending Asia) hanya untuk berkompetisi pariwisata dengan negara lain. Kalau rebranding yang sekarang, mengacu pada status Keistimewaan DIY," ucap Sri Sultan HB X, Rabu (23/4/2014).
Chief Executive Officer (CEO) dan pendiri MarkPlus Inc Hermawan Kartajaya, telah menyiapkan tiga alternatif logo Yogyakarta yang baru.
Ketiganya, mengacu pada sabdatama Sultan HB X pada 10 Mei 2012. Hermawan menawarkan sebuah logo yang lebih modern.
Berbeda dengan logo lama yang mengadaptasi tulisan tangan Sultan, logo yang baru menampilkan guratan garis yang lebih sederhana namun berkarakter.
Hermawan, juga banyak belajar dari pengembangan logo-logo ternama semacam Google, Android, maupun logo kota Melbourne Australia.
"Logo yang baru ini adalah akulturasi modern dengan tradisional," kata Hermawan di hadapan Sultan.
Dalam desain yang baru, Hermawan juga mengadaptasi sembilan arah kebijakan Yogyakarta yang terangkum dalam Jogja Renaissance.
Kesembilan kebijakan itu, meliputi bidang ekonomi, pariwisata, kesehatan, teknologi, pendidikan dan keterlindungan warga, energi, pangan, tata ruang serta lingkungan.
Logo yang baru itu nantinya akan diimplementasikan dalam berbagai media, sama halnya dengan logo yang lama. Mulai dari merchandising (kaos, stiker, dll) mural dan lain sebagainya.