TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) Jawa Timur, menggelar aksi menolak rencana akuisisi Bank Tabungan Negara (BTN) oleh Bank Mandiri.
Aksi demo digelar di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (25/4/2014) sore.
Pendemo menilai, kebijakan akuisisi Bank BTN adalah upaya mempolitisasi aset negara untuk kepentingan tertentu menjelang pemilu.
"Kebijakan ini tidak jelas, dan pasti akan mempengaruhi program pembiayaan rumah bagi rakyat Indonesia," kata koordinator aksi, Hafid Hamsah.
Mahasiswa menuding, kebijakan tersebut sarat dengan agenda politik terselubung yang dimotori oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Dirut BTN Maryono.
"Karena itu, kami mendesak pemerintah agar memecat dua orang tersebut, karena telah tega mempolitisir aset perekonomian rakyat," tudingnya.
Selain berorasi, puluhan mahasiswa dengan mengenakan jas almamater juga membentangkan poster berisi penolakan dan desakan untuk memberhentikan Dahlan Iskan dan Maryono dari jabatannya.
Aksi sempat memacetkan arus lalu lintas di Jalan Gubernur Suryo, karena bertepatan dengan jam pulang kerja.
Sebelumnya, aksi penolakan akuisisi BTN juga dilakukan ratusan pegawai dari berbagai cabang BTN di Jawa Timur, di halaman parkir kantor Cabang Utama Surabaya di Jalan Pemuda.
Aksi protes di halaman parkir dalam itu meminta pemerintah membatalkan akuisisi BTN karena selain akan merugikan perusahaan, juga berdampak pada nasib ribuan pegawai BTN.