Laporan Reporter Tribun Jogja, Ekasanti Anugraheni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Keraton Kasultanan Yogyakarta akan menerapkan seleksi abdi dalem yang lebih ketat. Itu sebagai implikasi atas pemberian honor abdi dalem yang lebih besar.
"Honor yang lebih besar menuntut kinerja yang lebih juga. Makanya, seleksi abdi dalem sekarang lebih ketat. Tidak sekadar siap mengabdi. Tapi juga harus punya keahlian untuk memenuhi kebutuhan Keraton. Contohnya saja untuk Tepas Tandhayekti yang mengurus masalah IT. Kan abdi dalemnya harus bisa pakai komputer," papar Penghageng Tepas Parentah Hageng Keraton Kasultanan Yogyakarta KPH Wironegoro, Jumat (25/4).
Untuk itu, ada perbaikan sistem rekruitmen abdi dalem baru maupun yang naik pangkat. Keraton akan mencermati keahlian maupun prestasi calon-calon abdi dalemnya.
Keraton juga akan mencermati absensi dan kinerja abdi dalem yang sudah bertugas.
"Manajemen Keraton harus lebih modern, lebih professional," tutur menantu Sultan yang gagal melenggang ke Senayan dalam Pileg 2014 ini.
Meski demikian, Keraton tidak akan memberikan batasan usia pensiun bagi mereka. Seperti diketahui, 50 persen abdi dalem sudah berusia lebih dari 60 tahun.
Bahkan 100 orang diantaranya sudah 80 tahun lebih. "Kalau 80 tahun masih sehat, masih bisa melaksanakan tugasnya, ya nggak masalah," tuturnya. (esa)