Laporan Wartawan Surya Mujib Anwar
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Massa buruh akan memacetkan jalanan di Surabaya untuk memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day, Kamis (1/5/2014).
Sebanyak 30 ribu massa buruh dari kawasan ring satu, seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, dan Pasuruan akan menyerbu Surabaya untuk menggelar aksi di depan Gedung Negara Grahadi.
Koordinator Aliansi Buruh Jatim Jamaluddin mengatakan, puluhan ribu massa buruh yang akan menyerbu Gedung Grahadi berasal dari berbagai elemen, seperti FSPMI, KASBI, KSPI, KSN, dan sejumlah elemen buruh lainnya.
Mereka akan berangkat dari daerah masing-masing dan berkumpul di sejumlah titik, seperti Bundaran Waru, sebelum akhirnya menuju Gedung Grahadi, di Jalan Gubernur Suryo.
"Pukul 13.00, aksi akan dimulai," tegasnya, Rabu (30/4/2014).
Dalam aksi peringatan May Day besok, massa buruh, kata Jamaluddin yang jurubicara FSPMI ini akan menyampaikan empat tuntutan besar.
Yakni, mendesak segera diberlakukannya upah sektoral, menolak sistem kerja outsourcing, meningkatkan kuota BPJS bagi buruh, dan menolak kenaikan tarif dasar listrik.
Aktivis buruh yang juga politisi PDIP Rieke Diah Pitaloka menambahkan, dalam aksi peringatan May Day besok, pihaknya mendesak agar pemerintah menyediakan tiga kebutuhan dasar untuk para buruh, yakni kerja layak, upah layak, dan hidup layak.
"Tuntutan akan tiga hal dasar bagi buruh itu yang akan kita desakkan," tegasnya.