TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Puluhan anggota Satpol PP mencegah aksi pendemo yang hendak membakar keranda di Halaman DPRD Sumsel, Senin (19/5/2014).
Aksi demonstrasi Forum Komunikasi Pemuda Sumsel (FKPS) yang semula hanya melakukan orasi, sempat berujung nyaris ricuh.
Pasalnya ketika massa hendak membakar keranda mayat yang dinilai sebagai simbol matinya kesejahteraan rakyat, matinya hati nurani wakil rakyat, langsung dicegah Pol PP.
Koordinator Aksi (Korak) Heriansyah dengan lantang meneriakkan bakar peti keranda mayat.
"Kami membawa peti mayat ini sebagai bentuk matinya kesejahteraan rakyat, matinya hati nurani wakil rakyat. Maka dari itu kita bakar saja keranda ini," seru Heriansyah.
Pihak DPRD Sumsel pun langsung tanggap dan berupaya menahan supaya tidak terjadi pembakaran. Puluhan anggota Sat Pol PP Sumsel yang telah berjaga sejak pagi langsung menghentikan langkah para pendemo. Mereka pun langsung mengamankan tas pendemo yang berisikan bensin, korek api, keranda mayat.
"Kami di sini sudah menyambut aksi kalian (FKPS--red) dengan baik-baik. Jangan anarkis. Kami tampung aspirasinya dan akan kami sampaikan pada pimpinan," ucap Anggota Komisi I DPRD Sumsel, Solihin Daud yang juga mantan Ketua DPD Partai Hanura Sumsel.
Dikatakan Heriansyah, kedatangan rombongan pendemo ke DPRD Sumsel ini merupakan aksi FKPS yang menuntut agar pihak Pemprov menarik kembali kontrak kerja tentang pembangunan GOR Palembang Sport and Convention Centre (PSCC) sebagai aset daerah karena tidak sesuai dengan izin mendirikan bangunan (IMB).
Aksi demo FKPS ini merupakan gerakan yang kedua kalinya. Sebelumnya FKPS berdemo Rabu (14/5/2014) lalu di depan Gedung PSCC.