TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak gereja Katolik melalui Keuskupan Agung Semarang menyerukan doa dan pengampunan terhadap para pelaku kekerasan yang menyerang Julius Felicianus, Direktur Galang Press di Sleman, Jogjakarta, Kamis malam. Sebaiknya kekerasan dilawan tidak dilawan kekerasan pula, melainkan dengan kelemahlembutan.
"Bersama para korban kekerasan ini, kami menyerukan pengampunan terhadap para pelaku kekerasan tersebut," ujar Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang Romo Aloys Budi Purnomo Pr dalam pernyataan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Jumat (30/5/2014).
Romo Budhenk, sapaan Aloys Budi Purnomo, menambahkan, "Semoga para pelaku kekerasan dicurahi Roh Kudus dengan pertobatan dan kelemahlembutan, keramahan bukan kemarahan terhadap perbedaan iman dan agama, memiliki sikap hormat terhadap kebebasan beragama dan beribadah."
Mengingat pertobatan dan pengampunan selalu disertai silih, Romo Budi menyerukan agar pihak aparat dan pejabat terkait menegakkan hukum. Menurutnya, tegakkan keadilan yang benar terhadap pelaku dan tetap melindungi serta mengayomi para korban dan keluarganya dengan rasa aman dan perlindungan.
Romo Budhenk mengaku telah bertemu dengan salah seorang korban, yakni Julius Felicianus Direktur Galang Press dan pemilik rumah di Kompleks perumahan STIE YKPN, Tanjung Sari, Sukoharjo, Ngaglik-Sleman yang menjadi sasaran kekerasan sekelompok massa yang bermotif intoleransi.
Romo Budhenk selaku Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang mengaku prihatin atas kejadian tersebut. "Saya sampaikan keprihatinan mendalam atas peristiwa yang terjadi, yang membawa korban terhadap sejumlah umat Katolik termasuk ibu-ibu dan anak, warga Paroki Banteng Yogyakarta. Sejumlah korban, antara lain Saudara Julius dan Saudara Wahid yang masih dirawat di RS Panti Rapih, Yogyakarta," katanya.
Ia pun mengucapkan berbela rasa dan solidaritas bagi para korban dan keluarga, seraya mendoakan agar para korban kian teguh dalam iman, harapan dan kasih. Tetesan darah para korban telah mengobarkan semangat kemartiran di Tanah Air Indonesia sebagai murid-murid Kristus.
Akhirnya, semoga Tuhan Yesus Kristus melimpahkan berkah kepada para korban bersama seluruh anggota keluarga di mana pun berada; dan mengampuni para pelaku kekerasan tersebut. Semoga Tuhan mengubah ratap tangis dan dukacita ini menjadi sukacita pewartaan Injil. Damai-sejahtera bagi bangsa kita semakin diwujudkan. Kerukunan dan persaudaraan sejati dengan semua pihak kian diwujudkan. (*)
Romo Budhenk Serukan Pengampunan untuk Penyerang Julius
Editor: Domu D. Ambarita
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger