TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Upaya Polres Malang Kota mendamaikan kelompok mahasiswa Ambon dan Sumba, Sabtu (31/5/2014) di mapolres berjalan alot.
Sebab ada pihak dari kedua pihak yang merasa sakit hati karena sudah jatuh korban.
Boby misalnya, seorang perwakilan Sumba mengungkapkan kegeramannya, sebab salah satu mahasiswa asal Sumba masih dirawat di rumah sakit.
"Jangan hanya damai-damai saja. Prosesnya seperti apa," ucapnya.
Ucapan Boby segera ditimpali perwakilan dari Ambon.
Namun belum sempat berbicara, Kapolres Malang Kota, AKBP Totok Suharyanto mengambil alih.
"Sebentar, kalau semua berbicaranya tentang sakit hati, Arema lebih sakit hati," ujar Totok.
Sebab menurut Totok, selama ini masyarakat Kota Malang hidup damai.
Sementara kerusuhan yang terjadi dilakukan para pendatang.
Nada serupa juga diungkapkan Wali Kota Malang, Muhammad Anton.
"Karena itu kita di sini merancang perdamaian untuk semua. Bukan cuma hari ini. Kalau hanya berpikir sakit hati, tidak selesai masalah ini," tegas Totok.
Lebih jauh Totok mengatakan, semua orang yang terlibat telah diproses secara hukum. Sehingga tidak ada masalah untuk sakit hati.
Sebekumnya kedua kelompok terlibat keributan di Jalan Batu Permata, Tlogomas, Senin(26/5/2014). Dalam kejadian tersebut satu mahasiswa mengalami luka bacok.
Polisi telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka.
Proses Damai Mahasiswa Ambon Dan Sumba Berjalan Panas
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger