TRIBUNNEWS.COM,MAGELANG - Dua jembatan timbang di wilayah Kabupaten Magelang dan Temanggung ditutup sementara, hingga waktu yang tidak ditentukan.
Akibat penutupan jembatan timbang tersebut Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menyatakan, ratusan truk bandel yang bertonase lebih bisa melenggang bebas tanpa membayar denda.
Pantauan Tribun Jogja, tidak ada aktivitas signifikan di Jembatan Timbang Salam, Kabupaten Magelang, maupun di Jembatan Timbang Pringsurat, Kabupaten Temanggung.
Di kedua jembatan timbang itu, terdapat lonjoran bambu dan rambu yang menutupi akses masuknya.
Sehingga, tidak ada truk angkutan yang bisa masuk.
Salah seorang petugas jembatan timbang Salam mengatakan, penutupan jembatan telah berlangsung selama hampir dua minggu silam.
Dia mengaku tidak mengetahui secara persis penutupan jembatan itu, apakah terkait dengan sidak Ganjar Pranowo di sebuah jembatan timbang di Kabupaten Batang atau tidak.
"Setahu saya jembatan timbang ini (Salam, Red) ditutup, karena komputernya rusak," ujar petugas yang enggan disebutkan namanya itu kepada Tribun Jogja, kemarin.
Dua jembatan timbang itu merupakan bagian dari sembilan jembatan timbang yang ditutup oleh Pemprov Jateng.
Di Provinsi Jateng, terdapat 16 jembatan timbang yang beroperasi.
Kepala Unit Pelayanan Perhubungan (UPP) Wilayah Magelang Dishubkominfo Provinsi Jateng Heri Prayitno menjelaskan, penutupan sejumlah jembatan timbang di wilayah Jateng itu dimulai sejak tanggal 19 Mei lalu.
"Penutupan sementara ini memang untuk pembenahan sistem, Sumber Daya Manusia (SDM), dan sarana prasarana," kata Heri.
Gara-gara Ganjar
Heri menjelaskan, penutupan sementara ini memang terkait dengan hasil inspeksi mendadak (sidak) Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di jembatan timbang Kabupaten Batang.
Di beberapa media, Ganjar menyatakan buruknya manajemen jembatan timbang menyebabkan fasilitas itu menjadi sarang pungutan liar dan suap.
Selain prasarana dan sistem yang kurang, ujarnya, selama ini jembatan timbang juga mengalami kekurangan petugas.
Sebanyak 16 jembatan timbang di Jateng mestinya ada sekitar 540 petugas.
Namun, kenyataannya sekarang hanya terdapat 271 petugas.
"Idealnya memang setiap jembatan timbang terdapat delapan petugas. Mereka bertugas mengurusi administrasi, cek muatan, mengatur lalu lintas dan lainya. Untuk jam bertugas pun sebaiknya dikurangi," jelasnya.
Dengan minimnya petugas di jembatan timbang itu, selama ini setidaknya agak kewalahan. Karena, setiap mengecek satu kendaraan membutuhkan waktu sekitar 5 menit.
Padahal, untuk Jembatan Salam saja, selama 24 jam kerja terdapat sekitar 1.000 kendaraan yang masuk ke jembatan timbang.
Untuk itu, pihaknya sudah mengusulkan ke BKD, Gubernur Jateng, untuk penambahan sumber daya manusia di jembatan timbang.
Jika sudah mulai terpenuhi, maka satu per satu jembatan timbang kemudian akan dibuka.
Menurutnya, dengan kekurangan petugas itu, rawan akan muncul persepsi masyarakat terkait adanya pungli.
Diduga Banyak Pungli, Jembatan Timbang Magelang dan Temanggung Ditutup
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger