TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR -- Pukul 08.30 wita, ruangan Convention Center Hotel Grand Clarion, Jl AP Pettarani, Makassar, sudah dipadati pengusaha, Kamis (12/6).
Mereka berusaha hadir lebih awal dari waktu pembukaan acara, pukul 09.00 wita. Tapi, mereka harus menunggu dua jam karena Gubernur Syahrul Yasin Limpo, baru muncul pada pukul 11.00 wita.
Sedianya, pembukaan Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) dan Seminar Nasional Investasi (SNI) itu dibuka oleh gubernur pukul 09.00 wita. Makanya, pengusaha dan investor sudah berdatangan sejak pukul 08.00 wita.
Sebulan terakhir, Syahrul sudah dua kali telat berjam-jam menghadiri acara investor. Saat investor sudah berdatangan ke Clarion, Syahrul masih sibuk melayani kader Forum Komunikasi Putra Putri TNI (FKPPI) di Baruga Sangiaseri, Gubernuran, Makassar.
Kader FKPPI dihadirkan untuk "dibaiat" memenangkan Prabowo Subianto-Hatta Radjasa di Sulsel.
Direktur Jenderal (Dirjen) Mineral ban Batubara (Minerba), R Sukhyar, pun ikut menunggu sang komandan.
Pemateri yang dihadirkan dari Jakarta dalam acara yang dihelat Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel itu seperti Direktur Pengembangan PT Antam tbk Hendra Santika, Deputi Perencanaan BKPM Tamba P Hutapea, dan Staf Ahli Bidang Logistik dan Multi Modal Kementerian Perhubungan Sugihardjo ikut menunggu.
Bahkan Senior Vice President Bank Mandiri Indarto Pamoengkas dan Direktur Pengembangan Proyek PT SMII Frans Nembo Sukardi ikut jadi "korban" kebiasaan telat gubernur.
Sambil menunggu gubernur, sejumlah pengusaha dan investor menggerutu. Tak sedikit pengusaha yang mondar-mandir dalam ruangan, bahkan keluar ruangan. "Sudah dua jam kami menunggu di sini. Kalau sering terlambat begini di perusahaan kami orang itu disebut Mister (Mr) Late (Tuan Telat)," ujar seorang pengusaha.
Telatnya gubernur menghadiri acara sudah menjadi rahasia umum di Sulsel. Saat didaulat menjadi inspektur upacara di Balaikota Makassar, 19 Mei, Syahrul juga telat datang sehingga membuat seluruh PNS di Balaikota menunggu berjam-jam.
Bahkan Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Heinz Walker Nederkoornhingga, pun dibuat menunggu tiga jam oleh Syahrul ketika akan membuka kantor perwakilan di Makassar, 2 Mei lalu.
Keterlambatan Syahrul juga menjadi materi sambutan Kepala BKPM, Mahendra Siregar. "Selain Sulsel berkompetisi dalam pembangunan, kami juga harus berkompetisi merebut waktu Gubernur untuk mengikuti acara ini," kata Mahendra diiringi gemuruh tawa peserta.
Menurut Mahendra, pertumbuhan Sulsel memang sangat tinggi dari sisi ekonomi dan itu membanggakan. Tapi sayang, "Karena padatnya kegiatan, Gubernur Sulsel terlambat membuka sejumlah acara yang dipusatkan di Kota Makassar."
Kepala Bagian Humas Pemprov Sulsel Devo Khaddafi mengatakan, Syahrul sering telat di suatu acara karena tidak ingin mengecewakan pihak yang mengundangnya.
Menurut Devo, tidak jarang agenda kegiatan Syahrul sangat berdekatan.(lihat, Humas Pemprov Salahkan Sambutan Menteri)
Harga Mati
Saat para investor mondar-mandir menunggu gubernur di Hotel Clarion, kader FKPPI sudah mondar-mandir di Gubernuran.
Elite FKPPI didatangkan dari seluruh Sulsel ke Gubernuran untuk menerima perintah langsung dari Syahrul selaku Ketua
Dewan Pembina FKPPI Sulsel.
Di hadapan para kader berloreng itu, Syahrul menegaskan, seluruh kader dan pengurus FKPPI wajib mengawal pemenangan Prabowo-Hatta di Sulsel.
Syahrul menginstruksikan semua elemen FKPPI bekerja agar target kemenangan Prabowo-Hatta di Sulsel tercapai. Menurutnya, kemenangan Prabowo-Hatta adalah kemenangan FKPPI.
"Semua kader FKPPI tidak berdiam diri di pemilihan presiden dan ikut andil dalam pemenangan sesuai keputusan organisasi," tegas Syahrul
Sekretaris FKPPI Sulsel, Suhadi Mahendra, menambahkan, memenangkan Prabowo-Hatta adalah harga mati untuk FKPPI sehingga instruksi itu juga telah disampaikan ke seluruh pengurus daerah di Indonesia, termasuk di Sulsel. Ia memaparkan, Prabowo-Hatta merupakan anggota FKPPI sehingga wajib hukumnya bagi FKPPI untuk memenangkan keduanya.
"Karena ini perintah organisasi semua harus tunduk dan patuh pada perintah organisasi," kata Suhadi.
Menurutnya, FKPPI Sulsel akan mengawal langkah pemenangan Prabowo dengan menggelar agenda sosialisasi Prabowo-Hatta di 24 kabupaten di Sulsel dan turut mengawal suara Prabowo-Hatta hingga di masa perhitungan nanti.(yud)
Kepala Bagian Humas Pemprov Sulsel Devo Khaddafi mengklarifikasi gelar Mr Late untuk Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.
Gelar itu "dipersembahkan" para pengusaha ke Syahrul setelah mereka menunggu sang komandan dua jam di Hotel Grand Clarion, Makassar, Kamis (12/6).
Menurut Devo, setiap agenda gubernur telah diperhitungkan durasi waktunya. Namun terkadang ada yang terlewat dan Syahrul menolak protokoler karena menghargai setiap agenda yang disiapkan pemprov.
Menurut Ketua PBSI Sulsel itu, sebelum menghadiri Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) dan Seminar Nasional Investasi (SNI) di Clarion, Syahrul sudah diagendakan hadir di dua acara.
Jadwal gubernur di Clarion untuk membuka acara pukul 09.00 wita. "Agenda pertama pukul 07.00 wita adalah menerima tamu di Gubernuran. Agenda kedua, menghadiri rapat kerja nasional staf ahli gubernur se-Indonesia di Hotel Sahid Jaya Makassar," jelas Devo.
Agenda kedua, lanjut Devo, yang diperkirakan hanya diikuti gubernur selama sejam itu, ternyata tidak sesuai jadwal. Agenda yang dijadwalkan pukul 08.00 wita ternyata baru berlangsung pada pukul 09.00 wita.
"Belum lagi usai pak gubernur menyampaikan sambutannya, ternyata ada sambutan menteri yang dibacakan dirjen dan sambutan itu dirangkaikan dengan materi kementerian sehingga jadwal gubernur molor semua," jelas Devo.(yud)
Pengusaha Sebut Gubernur Sulsel Mr Lelet
Editor: Hendra Gunawan
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger