TRIBUNNEWS.COM. MALANG – Nama Prof Dr Ahmad Erani Yustika menjadi tenar setelah Komisi Pemilihan Umum mendapuknya sebagai Moderator Debat Capres kedua yang bakal berlangsung Minggu (15/6/2014). Siapa dia?
Ahmad Erani Yustika, pria kelahiran di Ponorogo 1973, alumni Universitas Brawijaya Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangungan (IESP) Fakultas Ekonomi dan lulus Tahun 1996.
Menurut penuturan beberapa rekannya, Erani sudah menonjol di bidang akademik sejak kuliah. Bahkan, ia juga aktif di berbagai organisasi kampus, terutama yang terkait bidang tulis menulis.
Menurut rekan kuliahnya, Bachtiar Effendy (37), Erani pernah di Lembaga Pers Mahasiswa Indikator di Fakultas Ekonomi.
“Selain itu dia juga pernah menjadi bagian dari Redaksi Kavling10 (dulu bernama Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa Universitas Brawijaya),” katanya.
Selain itu, Erani juga pernah memimpin Redaksi Media Ketawanggede, salah satu media di UAPKM UB. Selepas lulus kuliah, aktivitas Erani juga tak jauh dari bidang tulis menulis.
Berbekal kemampuan akademik yang baik, ia lantas menulis opini di berbagai media lokal dan nasional, seperti Kompas ataupun Jawa Pos. Jumlah tulisannya sampai kini sudah mencapai ratusan buah.
Karena kemampuan akademiknya yang sangat mumpuni, Erani kemudian menjadi dosen di UB. Langkah-langkah yang ia ambil sebelumnya juga ampuh dalam menapaki jenjang karirnya saat ini.
Hal tersebut terbukti dengan kepercayaan yang diembankan padanya melalui berbagai jabatan yang pernah diduduki, yaitu Ketua Program Studi Magister Ilmu Ekonomi, Direktur Eksekutif INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) dan Anggota BSBI (Badan Supervisi Bank Indonesia), lalu kini didapuk sebagai moderator Debat Capres.
Saat Surya menghubunginya, Kamis (12/6/2014), Erani yang sudah berada di Jakarta sejak Selasa (10/6/2014) mengatakan, ponselnya tengah error karena itu ia hanya menjawab pertanyaan melalui SMS saja, namun pertanyaan terkait Debat Capres tak mau ditanggapinya.
“Mas, Maaf saya tak diperkenankan membuat pernyataan apapun oleh KPU soal debat ini. Mohon dimaklumi, Thanks,” tulis Erani melalui selulernya.
Kendati demikian, Erani menjelaskan kalau dirinya tak terlalu mempersiapkan soal penampilannya sebagai moderator.
“Hehehe… persiapan ya biasa aja Mas. Lebih banyak teknis terkait dengan pengaturan waktu debat, gladi resik dll,” katanya.
Menurut para mahasiswanya, Erani adalah sosok yang ramah dan selalu memahami banyak persoalan. Karena itu banyak mahasiswa yang senang padanya, terlebih ia kini dipilih sebagai moderator oleh KPU Indonesia.
“Prof Erani itu ramah, kalau mengajar selalu santai dan yang utama gaul,” kata Sari, salah satu mahasiswa UB yang Surya temui Kamis (12/6/2014).