TRIBUNNEWS.COM,PASURUAN - Yudi Utomo (55) mengaku tidak mendapat firasat apa-apa terhadap anaknya, Bharada Rizki Dwi Wicaksono (20).
Ia menuturkan, hanya istrinya yang mengaku mendapat firasat sebelum musibah itu menimpa anaknya.
"Ibunya yang punya firasat, kalau saya tidak," terangnya, Rabu (2/7/2014) siang di pemakaman Desa Sentul, Kecamatan Purwodadi.
Dikatakannya, selain dikenal manja dan lucu, Rizki juga merupakan anak yang penurut.
Bahkan, Rizki yang dikenal gemar olahraga sepak bola dan renang juga rajin membantu menyapu dan mencuci piring di rumah.
Rizki sudah memiliki cita-cita menjadi seorang polisi sejak duduk di bangku SMA.
Ayahnya, sempat memintanya untuk melanjutkan kuliah setelah lulus dari SMA Maarif Purwosari, namun Rizki tetap mendaftar diri sebagai anggota polisi.
Yudi mengatakan, anaknya juga dikenal pintar di sekolah dan kerap mendapat ranking sepuluh besar di kelasnya.
"Pokoknya saya harus pegang senjata,"kata Yudi menirukan ucapan anaknya.
Yudi sebelumnya sempat gagal saat mendaftar kepolisian melalui Sekolah Calon Bintara (Scaba).
Ia akhirnya diterima sebagai anggota polisi, setelah mendaftar melalui Sekolah Calon Tamtama (Secatam), pada November 2013, lalu.
Dia berharap, kepada petugas kepolisian agar dapat secepatnya menangkap para pelaku yang telah menghilangkan nyawa anaknya.
"Kalau bisa secepatnya, ditemukan orang-orang yang membuat anak saya sampai kehilangan nyawa. Kemudian dihukum seberat-beratnya, sesuai dengan perbuatan mereka," tambahnya.