TRIBUNNEWS.COM, MARTAPURA - Penyandang tunanetra pada pilpres ini tidak lagi kesulitan mencoblos. Kali ini, kertas suara bagi penyandang cacat netra berupa huruf braile.
Seperti yang terlihat di TPS 9 RT 9 Jalan Rahayu Gang Kebun Bunga Kelurahan Sungai Pering, Martapura Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan.
Siti Asni (56) pengajar di Fajar Harapan Rahayu mengaku tidak kesulitan mencoblos. Karena, kertas suara yang digunakannya braile ada nomor urut serta nama capres yang dicoblos.
"Saya dari rumah sudah ada pilihan. Habis debat sudah ada keyakinan yang dipilih," ujar Asni merahasiakan pilihannya.
H Sunyoto Ketua RT 9 yang juga panitia KPPS mengatakan terdapat 46 tunanetra di panti yang terdaftar memilih di TPS setempat. Selain itu, juga ada penyandang tunanetra yang tinggal diluar panti sekitar 7 pemilih.
"Kali ini penyandang cacat netra tidak kesulitan memilih. Karena ada alat peraga berupa huruf braile," ujar Sunyoto.