TRIBUNNEWS.COM, MALILI - Dusun Lengkong, Desa Bawalipu, Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur, Sulsel, dua jadi bahan pembicaraan, menyusul, merebaknya isu lelaki Kolor Ijo, yang menggeranyangi perempuan, lalu menusuk alat kelaminnya.
Kapolsek Wotu AKP Jamaluddin (37), menyebut kasus ini aneh.
Sebab bukan pemerkosaan dan saat kejadian suami, atau lelaki lain ada di dalam rumah.
"Saat kejadian, suami korban tidur di samping, tapi tidak mendengar sama sekali saat istrinya minta pertolongan karena kesakitan," kata mantan perwira Polres Lutim ini.
Bukan hanya keterangan korban, polisi kini mendalami adanya kemungkinan isu ini sengaja disebar di hari Lebaran, saat pemudik datang.
Dari keterangan yang diperoleh Tribun, dari warga sekitar, Kampung Lengkong, termasuk kampung di pesisir Teluk Bone.
"Dulu itu, zaman Belanda, daerah transmigran awal dari Jawa, yang dibawa Belanda, waktu saya kecil sering dengar cerita orang kampung, kalau kampung Lengkong itu buangan keluarga PKI," kata Dr Zulhasari Mustafa, Dosen UIN Alauddin, yang lahir dan menghabiskan masa kecil hingga SD di Desa Bawalipu.
Saat dihubungi, dosen Ilmu Hukum Sosial di UIN Alauddin ini tengah bersiap mengikuti reuni Pesantren Biru Al Junaicdi, di Jl Biru, Watampone, Bone.
Tidak seperti kampung lain di Wotu, Kampung Lengkong, terbilang dusun yang 'ekslusif' dan rumah masih jarang.
"Tidak padat seperti di Desa Salu Borro, atau Cempa. Lokasinya pas di belakang rumah sakit Wotu ," kata Zul, menunjuk RSU Type C yang berada di kilo meter 125 jalan Poros Palopo - Mangkutana.
Dari Makassar, ibu kota Sulsel, kampung ini berjarak sekitar 510 km sebelah utara.
Mayoritas penduduk Dusung Lengkong juga keturuan transmigran dan masih banyak menggunakan bahasa Jawa dalam pergaulan.
Sedangkan dari dusun tetangga, kebanyakan warga Bugis, dan Wotu.
"Seingat saya, kampung Lengkong itu, kita sebut Jalan Garuda, tembus ke jalan menuju Pelabuhan Wotu dan jalan ke pasar Sentral Wotu."