TRIBUNNEWS.COM,SINGARAJA - Harga tanah di wilayah Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali melonjak tajam, seiring pembangunan Bandar Udara Buleleng yang kini sedang dikebut.
Saat ini, harga tanah yang lokasinya di sepanjang jalan utama mencapai Rp 300 juta per are.
Sedangkan harga tanah yang lokasinya di daerah pinggiran berkisar antara Rp 75 juta sampai 100 juta.
Seorang warga yang tinggal di samping Pasar Kubutambahan, Nyoman Budiarta (51) mengaku, kenaikan harga tanah ini telah terjadi sejak isu pembangunan bandara di Kubutambahan muncul, dua tahun lalu.
Sebelumnya, harga tanah hanya berkisar Rp 10 sampai 15 juta per are.
"Piiihh..naik drastis sekarang harga tanahnya. Sekarang bisa sampai Rp 300 juta. Dulu saya beli di sini dua are seharga Rp 25 juta," kata Budiarta, Jumat (08/08/2014).
Seorang petani di Banjar Kubuanyar, Komang Apit (47) mengaku keberatan jika seandainya lahan persawahan di Kubuanyar dialihfungsikan sebagai lokasi bandara.
Ia yang merupakan petani penggarap khawatir tidak dapat bekerja lagi.
"Berat kalau di sini (Kubuanyar) kena juga. Kalau yang punya sawah kan tidak terlalu masalah karena dapat pengganti dari lahan sawahnya," kata Apit.