TRIBUNNEWS.COM,DENPASAR - Pelaksanaan Sanur Village Festival (Sanfest) tahun ini akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pelaksanaan kali ini dirangkaikan dengan Sanur Run yang sudah berlangsung 16 Agustus 2014.
Yaitu lomba lari dengan jarak 10 km, 5 km, dan 1,5 km yang melibatkan sebanyak 1.000 peserta di Mertasari, Sanur.
Ketua Umum SVF 2014, Ida Bagus Sidharta Putra mengatakan, Sanfest merupakan ajang rutin tahunan yang saat ini memasuki tahun ke-9, akan diselenggarakan pada 20-24 Agustus 2014 di Maisonnete Area dengan tema "Morning of The World".
"Even yang selalu ditunggu-tunggu bukan hanya oleh wisatawan dan masyarakat tapi juga tukang jukung, mereka selalu menanyakan kapan lagi ada lomba jukung," ujar pria yang disapa Gus De ini saat konferensi pers, Senin (18/8/2014).
Acara Sanfest beragam, dan kegiatan yang tetap ada adalah photo exhibition, yang kali ini bertema Happiness in Bali di Hotel Griya Santrian, Senin (18/8/2014).
Sebanyak 37 foto yang dipamerkan menampilkan beragam aktivitas dan keterkaitan warga mancanegara dengan kebudayaan dan masyarakat Bali.
Selanjutnya pada hari pertama, Rabu (20/8/2014), ada beberapa acara, seperti Village Cycling Tour, Sanur Creative Expo yang menampilkan bazar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal dan nasional.
"Meski Sanur bukan sebagai lahan pertanian namun dalam acara ini kita memberi ruang agrowisata Indonesia expo yang menampilkan produk pertanian lokal maupun nasional," ungkapnya.
Yang paling ramai adalah food festival sebagai festival makanan dari industri di Sanur dengan harga terjangkau.
Ada juga food heritage, festival makanan tradisional dengan mengutamakan potensi masyarakat Sanur.
Setelah pembukaan Sanfest pada pukul 18.00 Wita, ada panggung hiburan yang menampilkan artis lokal dan nasional, termasuk Nyanyian Dharma.
Hari kedua dan seterusnya tidak jauh berbeda, selalu menampilkan food festival dan food heritage. Hanya ada tambahan yoga.
"Di hari kedua juga nanti ada lomba memasak untuk PKK se-Sanur," ungkapnya.
Keseluruhan even menjadi menarik bagi wisatawan karena benar-benar memunculkan kekhasan Sanur budaya Sanur.
"Berpijak pada semangat kreativitas yang tiada henti dengan sukses mengusung tema-tema budaya, lingkungan dan pandangan ke depan membangun pariwisata berkelas dunia, sehingga Safest menjadi agenda penting pariwisata Bali," ujarnya.
Gus De yang juga GM Hotel Griya Santrian ini berharap, dengan adanya acara yang menghabiskan dana sekitar Rp 2,5 miliar ini, akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sanur dan akan tinggal lama sehingga okupansi hotel meningkat.
"Paling tidak hasilnya sama dengan tahu lalu," ungkapnya.