TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Di Indonesia, banyak orang menyebut MMM ini sebagai investasi.
Sebab dengan masuk sistem ini, mereka bisa mendapatkan imbal hasil 30 - 50 persen per bulan atau per 3 bulan.
Sebuah imbalan yang tentunya sangat besar untuk sebuah produk investasi.
Sebelum saya menentukan sikap, sebaiknya saya bahas sedikit sejarah produk ini.
MMM pertama kali muncul di Rusia. Diciptakan seorang ahli matematika dan ahli money game serta sistem investasi piramida, Sergey Mavrodi.
Karena diciptakan Mavrodi, dunia internasional menyebutnya Mavrodi Mondial Moneybox.
Sama seperti jenis penipuan piramida dan money game lain, produk Mavrodi juga pernah gagal dan meninggalkan kekecewaan banyak pengikutnya di Rusia dan India.
Namun, karena kala itu belum dilarang di Rusia, pencetusnya tidak dihukum dan tetap bisa melakukan kegiatannya.
Jadi dari sejarah kita tahu bagaimana track record pencetus sistem ini.
Ada juga yang menyebut MMM sebagai MLM (Multi Level Marketing). Ini karena ada rekrutmen dalam kegiatannya.
Ada juga yang menyebut piramida karena ada tingkat manajer dan bonus, serta ada juga yang menyebut arisan berantai karena harus transfer ke rekening seseorang secara berantai.
Lalu mana yang benar? Kalau saya pelajari, hampir semuanya benar.
Saya katakan sistem ini mengambil semua kelebihan sistem di atas, dan berusaha mengeliminasi kekurangannya.
Di antaranya, dana tidak dikumpulkan di satu pengelola untuk mengurangi risiko fraud akibat penyalahgunaan oleh pengelola.
Lalu penggunaan nilai sebagai pengganti bunga. Nilai unit Mavrodi akan selalu berubah sehingga orang yang masuk belakangan akan mendapatkan nilai lebih rendah dari yang pertama.
Bagaimana hasil maksimal tadi bekerja? Sederhana saja. Pertama, dari peningkatan harga dan banyaknya anggota yang ikut bergabung.
Ketika kita ikut dalam komunitas ini, maka kita akan diminta menyetorkan dana kepada pihak lain yang dipilihkan sistem.
Ketika kita mendapatkan perintah kirim, maka otomatis kita akan mendapatkan unit Mavrodi sesuai nilai saat itu.
Nah disinilah sistem bekerja. Ketika Anda mengirim dana ke rekening (member) lain, di situlah kita memberi dana ke mereka.
Bedanya dengan arisan berantai, pada arisan tidak ada batasan berapa orang yang kirim dana.
Sedang di sistem MMM, pengiriman dibatasi kenaikan nilai mata uang Mavrodi (nilai bantuan dikirim sebelumnya) tadi.
Risiko yang bisa terjadi adalah bila ternyata kita sudah kirim atau beli, dan ternyata saat kita mau menjual (minta bantuan) tidak ada yang mengirim dana ke kita.
Makin banyak member makin kecil kemungkinan tidak akan terbayar.
Sebaliknya makin kecil atau makin surut member makin kecil kemungkinan terbayar.
Risiko lainnya, ada perubahan nilai (seperti inflasi) dimana makin belakang orang masuk, maka makin kecil nilai unit yang diperoleh meski jumlah setoran sama.
Terakhir, setiap pemilik unit mata uang Mavrodi tidak harus menjual semua kepemilikannya,
Artinya selalu ada sejumlah mata uang Mavrodi yang belum terjual atau dijual pemiliknya.
Nah, mereka yang tidak menjual semua Mavrodinya, seperti saya katakan tadi, nilai mata uangnya makin tinggi karena harga jualnya sudah berubah.
Jadi tidak heran ada orang yang menjadikan ini simpanan investasi.
Mereka beli terus mata uangnya, biarkan berkembang kemudian tunggu peningkatannya baru kemudian dijual.
Kembali ke awal, apakah ini investasi? Dari tiga ciri produk investasi yang benar menurut saya yaitu hasil, cara kerja dan legalitas, cara kerja produk MMM ini agak tidak jelas.
Peningkatan nilainya ditentukan bukan oleh cara kerja maupun kinerja dari underlying-nya.
Ini berbeda dengan reksadana yang meningkat karena cara trading manajer investasinya dan harga saham yang meningkat.
Kedua, ini juga penting, legalitasnya yang tidak ada di negara kita. Artinya bisa dikatakan tidak ada perlindungan sama sekali bagi nasabah yang masuk.
Jadi yang memastikan produk ini tetap prospektif, satu-satunya hanya ada pembeli jujur.
Tapi, ketika masuk dan saat disuruh membeli mereka tidak menjalankan perintah itu, maka bisa dipastikan harga terus naik tapi yang beli tidak ada.
Artinya ketika penjual mengharapkan ada yang membeli, namun tidak ada yang mau membeli Mavrodi kita tadi.
Mungkinkah ini? Secara logika mungkin, tetapi secara statistik tidak? Nah, itulah yang diyakini penciptanya. Ingat dia jago matematika.
Terakhir, apapun kendaraan investasi yang akan kita pakai, yakinlah bahwa kendaraan tadi cukup aman dan bisa membantu kita mencapai tujuan kita. (ben)
News Analysis oleh Eko Endarto
Financial Planner dan Penulis Buku Koki Duit