TRIBUNNEWS.COM, LANDAK - Kapolres Landak AKBP Frans Tjahyono membantah berita anggotanya Brigadir Polisi Suprianto yang hilang saat razia PETI dibunuh warga, akibat berbenturan dengan masyarakat saat melakukan penertiban.
Ia berharap Suprianto kembali dengan selamat. Kapolres menegaskan, insiden tersebut kecelakaan dalam bertugas.
Hilangya satu personel polisi tersebut dibenarkan Kades Ambarang Martin, setelah mendapatkan informasi dari masyarakat dan Kades Mungguk.
"Berdasarkan informasi peristiwa itu terjadi di antara Dusun Bongo Desa Ambarang yakni perhuluan Sungai Riam Panjang sekitar berbatasan dengan Desa Mungguk," katanya.
Diberitakan sebelumnya, seorang anggota Polres Landak dikabarkan hilang saat melakukan penertiban PETI di Desa Ambarang Kecamatan Ngabang, Rabu (27/8/2014).
Kapolres Landak AKBP Frans Tjahyono membenarkan musibah tersebut, namun hingga kini belum diketahui keberadaan anggota Polri yang berpangkat Brigadir.
"Nama anggota yang hilang tersebut Brigadir Polisi Suprianto yakni anggota Unit Lidik Satreskrim Polres Landak," ungkapnya kepada Tribun Pontianak (Tribunnews.com Network), Rabu (27/8/2014).
Frans menceritakan kronologisnya anggota tersebut terjatuh ke Sungai Landak saat akan evakuasi barang bukti 6 unit mesin Dompeng untuk d lakukan penyitaan.
"Ia bersama ke 11 rekannya geser barang bukti untuk disita, namun tiba-tiba perahu yang mereka tumpangi pecah karena berbenturan dengan batu," katanya.