TRIBUNNEWS.COM,LAMONGAN - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Lamongan dinilai para tenaga honorer kelompok 2 (K2) tidak profesional lagi.
Pasalnya ratusan tenaga K2 yang usianya kini sudah menginjak di atas kepala 4 dan bahkan lima puluh tahun diminta menyerahkan berkas untuk verifikasi pendaftaran CPNS hanya dalam waktu sehari, Kamis (28/08/2014).
Padahal sebelumnya ia pernah menyerahkan berkas dan telah dinyatakan lulus verifikasi pada 2013 namun gagal saat mengikuti tes tulis.
Saat itu hanya ada 371 orang yang diterima masuk CPNS. Dampak informasi yang sangat mendadak ini tentu menimbulkan sebanyak 874 tenaga honorer kelompok 2 (K2) harus berdesak - desakan memadati kantor BKD, karena semuanya berprinsip tidak ingin ketinggalan dan ketelingsut berkasnya.
Para tenaga honorer ini merupakan tenaga honorer pemkab yang tahun lalu gagal saat mengikuti tes CPNS.
Kini mereka kembali dipanggil untuk melakukan verifikasi berkas yang bakal diajukan ke pemerintah pusat.
Sayangnya, pemberitahuan itu sangat mendadak. Adhim misalnya, Sepri Ketua DPRD Lamongan, salah satu honorer yang telah sepuluh tahun mengabdi mengeluh karena kurangnya sosialisasi oleh BKD kepada para tenaga K2.
"Untuk mempersiapkan seluruh berkas hanya diberi waktu semalam saja. Ini membuat para tenaga K2 pontang - panting,"ungkap Adhim.
Pria berusia 51 tahun ini mengaku telah berulang kali mengikuti tes CPNS namun terus saja gagal.
Pengabdiannya selama sepuluh tahun seolah tidak diperhatikan pemerintah.
Sementara itu Kepala BKD, Ismunawan kepada wartawan menolak memberikan keterangan saat para awak media meminta konfirmasi.