TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA –Melambatnya pasar properti ikut dirasakan semua lini bisnis yang berkaitan dengannya, tak terkecuali pihak bank selaku pemberi bantuan pembiayaan.
Secured Loan Division Head Bank OCBC NISP, Dwidadi Sugito, mengakui adanya penurunan pembiayaan properti di tahun ini. Ia mencontohkan, pengembangan pembiayaan perumahan pihaknya di sepanjang tahun ini terkoreksi, lantaran pertumbuhan pasar properti yang stagnan.
Pencapaian pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) atau kredit pemilikan apartemen (KPA) pada semester pertama tahun ini, baru tercapai sekitar Rp1,2 triliun untuk new booking. Pencapaian itu jauh dari target semula, yang ada di angka Rp 2 - 2,5 triliun.
"Jadi target kami memang seharusnya dikoreksi, tapi dari manajemen belum ada statement. Namun kenyataan yang kami alami, pembiayaan KPR cenderung stagnan. Kami berharap akhir tahun ini minimal bisa tumbuh sedikit,” ungkap Johan, ditemui di sela-sela acara The Regional Biannual Award Ray White Indonesia, di Surabaya, Jumat (29/8/2014).
Dwidadi memaparkan, sangat banyak tantangan ekonomi di tahun ini yang bakal membuat sektor properti melambat. Selain cooling measure dari BI berupa larangan KPR inden, kenaikan loan to value (LTV), pemilu, serta kenaikan BBM yang diprediksi terjadi di kuartal terakhir tahun ini.
Dia menambahkan, akhir 2014 atau dalam empat bulan terakhir nanti setidaknya Bank OCBC NISP mengincar pembiayaan KPR Rp 800 miliar - Rp 1 triliun untuk property, dengan porsi 60-70 persen untuk secondary market, dan sisanya adalah primary market.
"Memang sedari semula kami optimistis dengan target tinggi. Tapi setelah kami pelajari, recovery-nya tidak seperti yuang kami bayangkan. Meski demikian, kami tetap punya harapan di masa mendatang,” harap dia.
Salah satu strategi yang dilakukan pihaknya, adalah menggandeng broker property. Tahun ini, pihaknya menyetujui kerjasama khusus dengan Ray White, dengan harapan bisa menggenjot transaksi KPR.
"Harapannya kerjasama ini untungkan dua pihak. Penjual bisa dapat kemudahan mengurus KPR, sementara kami bisa meningkatkan transaksi KPR,” harap Johan.