News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tanggal 3 - 6 September Nanti Tersedia Seribu Kopi Gayo Gratis di Gedung DPR

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Miss Coffee Aceh, Rainy Regina Prianto mencium aroma khas kopi Gayo saat cupping test pada Aceh Food and Coffee Festival (AFCF)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Seribu cangkir kopi Gayo disediakan secara gratis bagi pengunjung "Pameran Kopi Gayo dan Giok Aceh" di Loby Nusantara V Gedung MPR/DPR/DPD RI Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta 3-6 September2014 mendatang.

Pameran tersebut merupakan rangkaian kegiatan "Didong Senayan #2 dan Pameran Kopi Gayo - Giok Aceh" yang akan dibuka Wakil Ketua MPR RI Ahmad Farhan Hamid.

Kegiatan itu diselenggarakan Komunitas Rangkaian Bunga Kopi, Komunitas Musikalisasi Puisi Indonesia dan Setjen MPRRI.

"Warga Jakarta yang ingin mencicipi kopi Gayo, silakan datang ke arena pameran," kata panitia pameran kopi Gayo, Win Nata Gayo, Jumat (29/8/2014) kemarin.

Pameran kopi Gayo dan giok Aceh diikuti 20 perusahaan. Para pengusha bubuk kopi menyediakan minuman kopi kepada seluruh pengunjung.

Perusahaan yang sudah mengkonfirmasikan kehadirannya adalah Tiara Global Coffee Gayo, PT Makmur Gayo, Bukit Coffee, Gayo Green Coffee, Gayo Red Coffee Arabica. Sementara usahawan giok yang menggelar pameran adalah Yoppi Stone.

Selain menggelar pameran, di tempat yang sama juga diselenggarakan diskusi tentang kopi Gayo dan giok Aceh.

Hadir sebagai pembicara usahawan giok dan kopi, Iswadi Azwir dari Nagan Raya dan Jemalis dari Aceh Tengah. Pembicara lain adalah Bupati Aceh Tengah, Bupati Bener Meriah dan pengamat batu Ir Sujtmiko.

Tanah Gayo merupakan penghasil kopi arabika utama di dunia dengan areal lebih dari 100 ribu hektar. Kopi Gayo memperoleh tempat terhormat di lidah pecinta kopi dunia, tapi di dalam negeri tidak begitu populer.

Seni Didong

Dua grup didong didatangkan khusus dari Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah, Biak Cacak Mude dan Arita Mude untuk mengisi pentas seni di MPR.

Didong merupakan seni tutur dari masyarakat Gayo, berisi puisi sindiran yang didendangkan oleh penyairnya dengan iringan musik tepuk tangan dan bantal kecil.

Didong mempertandingkan dua grup yang duduk melingkar dalam satu pentas pertunjukan yang berlangsung sampai pagi. Masing-masing grup terdiri dari 30 orang pria dewasa.

Wakil Ketua MPR RI Ahmad Faran Hamid menyampaikan, kesenian didong memiliki fungsi penting dalam mencerahkan masyarakat.

"Kesenian didong adalah forum bagi mayarakat untuk saling berkomunikasi dalam banyak hal, termasuk bidang pembangunan," kata Farhan Hamid mengenai gagasan menggelar didong semalam suntuk di Senayan. (fik)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini