News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jembatan Putus Bikin 1000 Warga Glak Terisolir

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi jembatan putus.

TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Bagaimana rasanya hidup terisolir, jauh dari pergaulan dengan warga lain? Begitu lah yang dialami 1000 warga Dusun Glak, Desa Hale, Kecamatan Mapitara, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Komunikasi dan aktivitas warga desa untuk ke luar lumpuh total. Musababnya, jembatan Kali Waiara yang menguhubungkan Dusun Glak dengan desa lainnya rubuh diterjang banjir bandang 18 Februari 2014 lalu.

"Sekarang 1000 warga saya di Dusun Glak terisolir. Mereka berjalan kaki delapan kilometer untuk memikul hasil pertanian. Baru naik mobil di seberang jembatan," kata Camat Mapitara Verdinando Lepe kepada Pos Kupang, Jumat (29/8/2014).

Aktivitas lainnya juga terganggu. Lepe mengaku saat ini tak mungkin membangun sekolah, begitu juga pos kesehatan desa. Karena jembatan Kali Waiara sebagai akses utama pendropingan material bangunan dari dan ke desa.

Banjir bandang Februari lalu tak menyisakan satu pun material jembatan. Sekadar informasi, jembatan yang rubuh sekarang dibangun saat Kabupaten Sikka dipimpin Alex Longginus.

Pada Musyawarah Pembangunan Tingkat Kecamatan tahun 2014, masyarakat Desa Hale sepakat mengusulkan satu-satunya program perbaikan jembatan Kali Waiara. "Mereka satu kata bahwa hanya usulkan satu saja, segera membangun jembatan Kali Waiara. Karena di Dusun Glak itu merupakan sentra produksi pisang," kata Lepe.

Karena jembatan putus, petani harus memikul hasil panennya sepanjang kurang lebih delapan kilometer dengan berjalan kaki. Setelah menyeberangi Kali Waiara, mereka masih harus menunggu kendaraan di seberang kali Waiara.

"Sangat melelahkan. Dengan kendaraan roda dua saja tidak bisa lewati jika mengangkut komoditi. Apalagi kalau pakai pikul, mereka sangat susah," tambah Lepe.

Ruas jalan yang melintasi Kali Waiara menghubungkan dua kecamatan yakni Mapitara dan Waigete. Lepe berharap ada penyeberangan darurat yang bisa dilalui kendaraan roda empat untuk membantu mengangkut hasil pertanian petani Glak.

"Wilayah sangat potensial di Mapitara itu ada di Dusun Glak. Sayang sekali, kendalanya karena jembatan ini rusak. Masyarakat berharap bisa membuat jalan penyeberangan darurat untuk mobil," kata Lepe lagi.

Anggota DPRD Sikka asal Mapitara, Stef Sumandi, dan Alex Agato berharap Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sikka memikirkan jalan darurat untuk kendaraan roda empat atau roda enam agar produk pertanian masyarakat di sana bisa dipasarkan di Kota Maumere.

"Kalau mau dilihat ya, jembatan itu menghubungkan wilayah dua kecamatan. Ini menjadi pertimbangan supaya pemerintah, dalam hal ini Dinas PU, bisa memikirkan bagaimana membuat jalan darurat," kata Sumandi diamini Agato.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini