Laporan Wartawan Tribun Medan, Indra Gunawan Sipahutar
TRIBUNNEWS.COM, LUBUKPAKAM - Keluarga almarhum NN (57) yang tinggal di Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang mengaku sangat sedih dengan acara pemakaman NN. Menurutnya setelah NN dinyatakan meninggal dunia di RSU Adam Malik Medan pukul 19.30 WIB ,korban langsung dibawa ke Tanjung Morawa.
Dona Nasution (51), adik almarhum mengatakan jasad almarhum kakaknya itu tidak diperkenankan warga masuk ke kampung. Warga mengaku takut dengan apa yang diderita oleh NN.
"Dari rumah sakit langsung dibawa ke musala yang ada di samping Pabrik Kedaung. Kata Kadus disini warga nggak mau dia dibawa. Binatang aja dihargai mengapa bisa seperti ini," ujar Dona, Rabu (10/9/2014).
Ia menceritakan jasad korban dibawa dengan ambulan dan tiba di kawasan Tanjung Morawa sekitar pukul 01.00 WIB. Dari rumah sakit almarhum sudah dikafani dan dimandikan.
"Kami tinggal mensalatkan saja disini. Pukul 02.00 selesai dikebumikan. Kami dari keluarga dekat saja yang melakukan semuanya," katanya.
Pihak keluarga mengaku sangat kecewa dengan media yang langsung menyebarkan berita tentang NN. Mereka tidak sependapat disebut almarhum terkena virus ebola.
"Dia memang kerja di luar negeri. Tapi setelah sampai sini dia masih terus jalan-jalan. Media kadang lebih pintar dari dokter. Cobalah keluarga kalian yang seperti ini apa nggak sedih," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik yang berada di Jln Bunga Lau NO. 17 Medan mengeluarkan diagnose : SUSP Ebola + Haemoragic Fever kepada pasiennya NN (57) warga Komp Pemda JL Tinur II Desa Tanjung Morawa B Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang. (dra/tribun-medan.com)