TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Pemerintah akan mendatangkan helikopter jenis Kamov dari Rusia untuk membantu memadamkan api dari kebakaran hutan dan lahan yang masih saja menimbulkan asap. Kamov akan bergabung dengan MI18 dan Bolkaw yang sejak tanggal 2 September lalu beroperasi melakukan water bombing.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Yulizar Dinoto mengatakan, pihaknya akan membagi tugas ketiga helikopter tersebut ke daerah yang terpantau banyak titik api seperti Banyuasin, Musi Banyuasin (Muba), Ogan Ilir (OI) dan Ogan Komering Ilir (OKI).
"Kamov bisa mengangkut hingga 4.000 liter air untuk mempercepat pemadaman. Pilotnya akan fokus memadamkan api di daerah Banyuasin, Muba dan Musi Rawas. Kalau M18 ke daerah OI dan OKI sedangkan Bolkaw mengamankan Ring I, yakni Kota Palembang dan OI," katanya kepada Sriwijaya Post (Tribunnews.com Network), Selasa (16/9/2014).
Hingga tanggal 15 September, titik api yang terpantau Satelit Aqua atau Terra Modis dan NASA, mencapai hingga 70 titik. Angka itu menurun dibandingkan hari sebelumnya, yakni tanggal 14 September, yang mencapi 98 titik. Sebaran titik api terbanyak berada di OKI dan Musi Rawas. Pada tanggal 14 September, 50 titik api ada di OKI. Lalu 16 titik api di Muba dan Banyuasin.
"Namun keesokan harinya menurun secara signifikan setelah dilakukan water bombing oleh dua helikopter bantuan BNPB," terang Yulizar.
Titik api lainnya tersebar di Ogan Komering Ulu (OKU), Lahat, Muara Enim, Empat Lawang dan Muratara. Puncak titik api terbanyak terjadi pada tanggal 10 September lalu, dimana terpantau hingga 228 titik api. OKI menyumbang terbesar hingga 83 titik api. Diikuti Muba dan Banyuasing yang masing-masing terpantau hingga 24 titik api.
"Pola yang kita lakukan dengan mendata lokasi titik api, setelah diketahui baru pilot terbang melakukan water bombing dari pagi hingga sore hari. Hingga saat ini pun kita terus berupaya memadamkan api yang menyebabkan kabut asap di Kota Palembang," ucapnya. (mg5)