TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Pengabdian Tukiyem (52) selama 37 tahun sebagai pembantu pada keluarga Iriani, berbuah manis. Dimasa senjanya, ia berkesempatan menunaikan ibadah haji dengan dibiayai sang majikan.
Ketika pewarta Tribun menyambangi kediaman Iriani, Tukiyem terlihat sibuk memasukan beberapa baju dan perbekalannya selama di Tanah Suci kedalam sebuah koper besar. Selesai dengan kegiatan tersebut, dirinya lantas dipanggil sang majikan untuk membereskan beberapa pekerjaan rumah tangga.
Cekatan, ia langsung menuju dapur kotor dan mencuci piring lalu melanjutkan dengan menyapu halaman tengah. Pekerjaan tersebutlah yang dilakoni permpuan asal Banyuwangi setiap hari.
Mengungkapkan isi hatinya, Tukiyem yang kini masih melajang pun mengaku senang bisa berhaji. Didalam hatinya terdalam, pekerjaannya sebagai pembantu dianggap sebagai pengabdian.
"Saya senang bisa sowan ke rumah Allah," ungkapnya, Sabtu (20/9/2014).
Mengabdikan diri pada keluarga ini selama puluhan tahun, dirinya pun sudah dianggap sebagai saudara dekat. Bahkan Ketiga putra Iriani memanggil Tukiyem dengan sebutan mamak.
Perjalanan haji yang diberikan keluarga Iriana kepada pembantunya, dianggap sebagai balas budi. Selama puluhan tahun Tukiyem mengabdi, telah ikut membantu merawat ibundanya yang kini telah berpulang.
"Mamak sudah saya anggap sebagai keluarga sendiri. Mengabdi dari zaman bapak dan ibu saya. Dan kini ia masih setia. Dia (Tukiyem, red) juga merawat ibu saya ketika beliau sakit hingga meninggal. Nanti saya ikut mendampingi mamak, sebagai ganti ibu saya yang telah meninggal," ungkapnya.
Mendengar cerita sang majikan, Tukiyem tak kuasa membendung air matanya, yang langsung diseka menggunakan hijab warna coklat yang ia kenakan.
Berbicara masalah pembiayaan haji, Iriani tidak menyebut secara gamblang. "Ya tidak dihitung wong mamak sudah saya anggap sebagai saudara sendiri kok. Namun ya ia juga ikut membantu selain saya juga," ungkap Iriani yang keseharian bertugas di Polda DI Yogyakarta.
Bagi Tukiyem, kesetiaannya kepada keluarga Iriani akan tetap ia lanjutkan sampai raganya tidak mampu lagi bekerja. Sepulang berhaji, mamak akan membantu keluarga yang tinggal di Cungkrungan, Blangwetan, Klaten tersebut.
"Sehabis haji saya ya tetap kembali ke sini," ujar mamak sambil berlalu menuju dapur. (tribunjogja.com)