News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Eksklusif Jawa Timur

Iklan Rokok Ganti Banjiri Televisi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Vokalis grup band Slank, Kaka Slank bersama personel lainnya menghibur penggemar mereka dalam Silaturahmi Budaya di Lapangan Blangpadang, Banda Aceh, Sabtu (20/9/2014). SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Promotor musik nasional asal Surabaya, Log Zhelebour, menyebut ada perubahan strategi bagi perusahaan rokok sejak aturan pembatasan promosi.

“Saat ini, perusahaan rokok lebih memilih berpromosi melalui televisi ketimbang menggelar konser musik,” jelas Log Zhelebour kepada Surya(Tribunnews.com Network) yang mewawancarainya, Selasa (24/9/2014).

Regulasi baru tentang rokok itu diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109/2012.

Aturan yang berlaku sejak akhir 2012 lalu ini mengatur pola peredaran produk tembakau.

Mulai dari bentuk kemasan, yang harus menampilkan peringatan kesehatan plus gambar-gambar seram berupa foto penderita penyakit akibat rokok. Juga mengatur tata cara beriklan dan promosi.

Dalam promosi misalnya,  tidak boleh memperlihatkan produk, merek, logo, dan segala bentuk tulisan yang menunjukkan produk rokok.

Bukan hanya panggung dan arena yang harus bersih dari merek rokok.

Panitia pun tidak boleh mengenakan segala pakaian yang beratribut atau berlogo rokok, sekecil apapun ukurannya.

Padahal selama ini promosi lewat konser musik selalu dilakukan dengan menampilkan merk atau  logo rokok.

Bahkan merek rokok itu menjadi label pagelaran. Misalnya A Mild Soundrenaline untuk sebuah label pagelaran musik yang rutin digelar Sampoerna A Mild.

Sebaliknya untuk iklan lewat televisi,  Log melihat ada kelonggaran yang diberikan  kepada perusahaan rokok.

“Kalau dulu kan di televisi (aturannya) ketat. Makanya banyak (perusahaan rokok) yang memanfaatkan konser-konser. Nah kalau sekarang dibalik. Di televisi longgar, yang di konser-konser ini malah dibatasi dan sangat ketat sekali. Aku dewe bingung (saya sendiri heran),” ujarnya.

Log sendiri mulai jarang mendapatkan sponsor dari perusahaan rokok.

Terakhir, dia menggelar konser musik skala nasional bersponsor rokok pada medio 2013.

Konser tersebut merupakan launching album baru Band Jamrud. Konser yang digelar di beberapa kota di Tanah Air.

Meski begitu, Log mengaku perusahaannya tidak bergantung pada duit promosi dari perusahaan rokok.

Dia lebih senang mengerjakan proyek dari pemerintah kabupaten/kota dan perusahaan nonrokok.

“Pengaruh sih tidak seberapa. Biasa saja karena memang saya ada banyak opsi lain di luar rokok,” ungkapnya.

Dia yakin Log Zhelebour Production tidak akan ditinggal perusahaan rokok.

Ada beberapa perusahaan rokok yang masih berkomitmen menggelar konser skala besar.

Menurut Log, perusahaan itu biasanya sudah memiliki program tahunan.

“Cuma begini ya. Saya hanya memang tidak ngoyo cari sponsor. Kalau ada launching album baru, saya tawarkan ke perusahaan rokok. Apakah mereka punya program. Kalau tidak ya sudah ga masalah,” kata pria yang berhasil mengorbitkan band lokal Surabaya itu.

Keluhan mendapatkan sponsor musik ini sebelumnya juga diungkapkan para perusahaan event organizer.

Produsen rokok yang biasa menjadi sponsor utama memilih pergi.

Padahal selama 75 persen pendukung acara, utamanya konser musik itu adalah para produsen rokok.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini