TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kusnadi sadar, perbuatanya itu penuh risiko jika diketahui. Bahkan, sang istri sudah mengingatkan tapi tidak digubris.
Ia memanfaatkan isu penculikan anak, sehingga nekat keluar masuk sekolah di Manukan. Karena isu tersebut memang cukup marak dan jadi pembicaraan masyarakat saat ini.
"Pihak sekolah juga percaya saja saat saya datang dan ingin memberi informasi supaya hati-hati. Bahkan, Kepala SDN Manukan VI browsing internet dan percaya ada berita penculikan," aku Kusnadi enteng, Minggu (28/9/2014).
Dia menuturkan, jasa memberi informasi soal penculikan itu dipakai untuk meyakinkan sekolah-sekolah.
Apalgi, saat mendatangi sekolah dan mengingatkan supaya guru dan anak-anak berhati-hati soal penculikan, Kusandi memakai pakaian polisi.
Aksi yang dilakukan Kusandi sebagai polisi gadungan akhirnya terbongkar, setelah Satreskrim Polrestabes Surabaya melakukan penangkapan terhadap pelaku di rumahnya Menaganti, Gresik, Minggu (28/9/2014).
Polisi akhirnya menggelandang pelaku dengan pakaian lengkap 'polisi'. Selain itu, motor Smesh W 2220 HE yang biasa dipakai alat tranportasi tersangka ikut diamankan.