Baca tanpa iklan
Laporan wartawan Tribun Bali, Manik Priyo Prabowo
TRIBUNNEWS.COM.BADUNG, - Empat klub dan bar di Jalan Camplung Tanduk, Seminyak Kuta, Badung, Bali, ramai dengan suara musik serta goyangan, baik di pinggir jalan maupun di dalam bar, Senin (6/10/2014) malam.
Di tengah keramaian suara musik, sejumlah ladyboy maupun waria, terlihat berbisik dan saling menunjukkan ponsel mereka, untuk melihat berita dari sejumlah link, yang memberitakan ladyboy asal Bali, Indonesia, Mayang Prasetyo, tewas dimutilasi di kota Brisbane, Australia.
Menurut Ana (nama samaran) ladyboy yang bekerja di Bali Joe Bars Jalan Camplung Tanduk, ia beberapa kali bertemu korban beberapa tahun lalu. Saat mendatangi bar di jalan Camplung Tanduk ini, Mayang selalu datang sebagai tamu.
"Saya kurang tahu pasti. Tapi dulunya dia cukup terkenal di sini, tapi sebagai tamu. Biasanya sama siapa ya.. Saya lupa tuh," jelas Ana sambil menggoda.
Sementara itu Yudi (nama samaran) pekerja di Club End Bar Bottoms Up, mengaku rekannya bernama Andre mengenal dekat si Mayang. Menurut cerita Andre, Mayang dulu sering ke bar dan pantai untuk berpesta, atau hanya sekedar saling kenal dengan kelompok.
Sementara saat ditanyai keberadaan Andre, Yudi salah satu waria yang meramaikan klub ini mengaku tidak mengetahui keberadaanya.
"Saya juga diberitahu Andre. Katanya dia sering bertemu di pantai, tapi dia sekarang sedang tidak ada di bar. Kos atau no telpon juga saya tidak tahu, soalnya dia juga tamu di bar," jelasnya kepada Tribun Bali.
Hasil pantauan Tribun Bali, empat klub di Jalan Camplung Tanduk, Seminyak ini ramai dipenuhi ladyboy maupun waria. Sasaran mereka adalah lelaki wisatawan mancanegara, baik yang melintas saat berjalan kaki, maupun yang menggunakan sepeda motor. (ryo)