News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Museum Tantular Gelar Pameran di UM

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekitar 250 benda pusaka, khas Suku Bugis Makassar, berupa badik (kawali), dipamerkan di Gedung Sao Toripurennue, Kecamatan Panca Rijang, Kabupaten Sidrap. Acara yang digelar oleh Alkalam tersebut berlangsung selama tiga hari sejak Jumat (22/8/2014).

TRIBUNNEWS.COM,MALANG – Museum Mpu Tantular di Sidoarjo menggelar pameran di kampus, untuk mempromosikan budaya dan sejarah pada masyarakat.
Pameran dilakukan di Gedung Sasana Budaya, Universitas Negeri Malang (UM), Selasa (07/10/2014).

Dalam pameran tersebut, Museum Mpu Tantular membawa 150 koleksinya untuk dipamerkan di sini.

Materi koleksi yang dipamerkan terdiri dari benda-benda bersejarahberupa koleksi Arkeologika (Alat-alat prasejarah dan peninggalan Hindu-Budha), Koleksi Etnografika (tenun dan alat keperluan sehari-hari) dan Koleksi Filologika (naskah kunno).

Bentuknya seperti patung, keris, wayang serta kain batik dengan berbagai ragam corak, tulisan-tulisan huruf Jawa dan Bali di lontar yang menggambarkan kisah Ramayana, Kertagama, dan Mahabarata.

“Tulisan itu adalah replica, bukan yang asli. Walau begitu, isinya tetap sama karena ditulis oleh pujangga-pujangga di Bali dan Jawa,” kata Sri Edi Tjahyokuntjoro, Kasi Koleksi dan Konversi Museum MPU Tantular pada Surya, Selasa siang.

Menurut Edi pameran ini supaya mendekatkan koleksi museum dengan masyarakat.

“Kalau di sini yang kami sasar mahasiswa, dan pelajar,” lanjutnya.

Pameran ini juga bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial, UM.

Sebagian alat praktik dari Jurusan Ilmu Sejarah, UM juga turut dipamerkan di sini.

“Tiap tahun kami bekerja sama dengan UM untuk menggelar pameran di sini,” katanya.

Walau begitu, model pameran seperti ini sebaiknya terus dilakukan Museum Mpu Tantular, dan museum lainnya.

Sebab, para mahasiswa ataupun pelajar mendapatkan banyak pengetahuan baru, seperti huruf Palawa, perubahan huruf Jawa Kawi di tiap abadnya.

“Saya baru tahu naskah kuno di Lontar itu seperti ini. Walaupun ini replica, tetapi karya ini sudah cukup  menggambarkan bentuk tulisan di lontar itu seperti apa,” aku Desi Irnawati, salah satu mahasiswa baru UM jurusan sejarah yang sedang mengamati Kakawin Mahabarata di sana.

Pameran yang dibuka oleh Rektor UM, Prof Dr Suparno Mpd ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, mulai Selasa hingga Rabu (08/10/2014).

Pameran berlangsung mulai pukul 08.00 hingga pukul 16.00.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini